PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Warga dusun I dan dusun II Desa Sungai Hijau, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat sudah pulang ke rumah masing-masing setelah banjir besar menerjang permukiman mereka.
Luapan air sungai yang semula setinggi leher orang dewasa, mulai mengering dan aktivitas masyarakat kembali normal.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat (Kobar) saat ini telah digeser ke Kecamatan Arut Utara untuk memantau kondisi banjir yang semakin meluas.
Berdasarkan data dari BPBD Kobar data yang diberikan oleh Kecamatan Arut Utara pada Jumat 1 Juli 2022 baru Desa Nanga Mua yang terdampak banjir, namun saat ini sejumlah desa sudah terdampak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi Sialagan mengungkapkan, secara keseluruhan banjir di Desa Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng sudah mulai surut dan masyarakat sudah pulang ke rumah masing-masing.
Saat ini giliran Kecamatan Arut Utara terancam dengan kenaikan Sungai Arut dan meluap sehingga menggenangi sejumlah desa. “Untuk Pangkalan Banteng sudah surut dan aman, sekarang personel TRC BPBD bergeser ke Kecamatan Arut Utara,” ujarnya, Sabtu (2/7).
Disebutkannya dari 11 desa dan satu kelurahan yang ada di Kecamatan Arut Utara hanya ada 4 desa yang belum terdampak banjir yaitu Desa Pandau, Panahan, Penyombaan, dan Desa Riam.
Sementara 6 desa dan 1 kelurahan lainnya sudah terdampak, yaitu Desa Sungai Dau, Desa Sambi, Desa Kerabu, Desa Gandis, Desa Suka Rami, Desa Nanga Mua, dan Kelurahan Pangkut.
“Ada ratusan rumah dan ratusan kepala keluarga yang terdampak luapan Sungai Arut,” ungkap Martogi.
Dirincikannya, untuk Kelurahan Pangkut ada sebanyak 290 rumah tempat tinggal yang mulai tergenang air, dengan jumlah kepala keluarga terdampak berjumlah 290.
Kemudian Desa Nanga Mua rumah tempat tinggal terdampak berjumlah 20 unit dan jumlah KK terdampak sebanyak 20 kepala keluarga. Selanjutnya Desa Sukarami 41 unit rumah dengan 41 Kepala Keluarga.
Kemudian Desa Gandis 30 unit rumah dengan 18 kepala keluarga terdampak, Desa Kerabu 30 unit rumah dan 30 Kepala Keluarga, Desa Sambi 140 unit rumah dan sebanyak 40 Kepala Keluarga terdampak, serta Desa Sungai Dau sebanyak 40 rumah terdampak dengan jumlah KK sebanyak 14.