SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bakal memiliki rumah betang dengan sentuhan desain modern. Rumah itu rencananya akan dibangun di wilayah lingkar utara.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pembangunan rumah betang tersebut tidak hanya sekadar wacana. Dia telah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman bersama tim anggaran menganggarkan pembangunannya tahun ini di anggaran perubahan.
”Saya minta supaya membuat perencanaan terlebih dahulu. Saya ingin rumah betang itu direncanakan betul dengan matang,” tegas Halikinnor, Kamis (24/2).
Dipilihannya wilayah lingkar utara sebagai lokasi pembangunan rumah betang, menurut Halikinnor, karena kawasan lingkar utara akan menjadi jalan induk Kotim. Sebab, selain rumah betang, di kawasan tersebut juga akan dibangun Kantor Kejaksaan dan Polres Kotim.
”Kejaksaan dan Polres pindah ke lingkar utara semua. Jadi, rumah betang dibangun di sana, karena lingkar utara akan menjadi jalan induk kita,” ujarnya.
Halikinnor ingin rumah betang yang akan dibangun di wilayah lingkar utara didesain sedemikian rupa dengan lebih modern. Pada bagian bawah bangunan tersebut, dia ingin agar didesain untuk parkir kendaraan.
”Bentuknya memang nanti kelihatan rumah betang, tetapi di dalamnya saya ingin gedung yang modern. Jadi, bentuknya rumah betang, di bawahnya mungkin nanti kita desain untuk parkir,” tuturnya.
Menurutnya, pembangunan rumah betang tidak harus semua berbahan kayu. Bisa didesain lebih modern dengan konstruksi beton. Apalagi saat ini mencari bahan baku kayu untuk bangunan cukup sulit, sehingga konstruksi beton jadi alternatifnya. Namun, tetap tidak menghilangkan ciri khas rumah betang itu sendiri.
”Rumah Betang itu tidak harus dibuat dari kayu atau ulin seperti dulu, karena saat ini susah untuk mencari bahan baku tersebut. Nanti mungkin dari konstruksi beton saja, hanya bentuknya rumah betang yang didesain semenarik mungkin,” ungkapnya.
Untuk desain dari rumah betang tersebut, Halikinnor akan meminta saran dan masukkan dari masyarakat terkait bentuknya. Sebab, dia ingin rumah betang tersebut bukan hanya untuk orang Dayak, tetapi untuk semua masyarakat yang ada di Kotim agar membaur.