100 Persen Murid SMPN 3 Ikuti US

Ujian Sekolah (US) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
TINJAU US: Wabup Kotim Irawati meninjau pelaksanaan US di SMPN 3 Sampit, Kamis (1/4).(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah berlangsung selama empat hari.

Sejauh ini pelaksanaannya berjalan dengan baik, seperti US yang dilaksanakan di SMPN 3 Sampit. 100 persen murid kelas IX mengikuti US secara tatap muka di sekolah, Kamis (1/4).

Bacaan Lainnya

Kepala SMPN 3 Sampit Siti Hadijah mengatakan, pelaksanaan US di sekolah dilaksanakan secara tatap muka berbasis online dan kertas pensil.

Alhamdulillah pelaksanaan US yang dimulai sejak 29 Maret lalu berjalan dengan lancar, moda yang dilakukan kombinasi offline dan online. Pagi hari berbasis kertas dan siangnya berbasis android,” terangnya.

Disampaikannya, ada 10 mata pelajaran yang diujikan, sedangkan untuk pelaksanaan US berbasis online para murid menggunakan ponsel berbasis android, juga diberikan kode agar ponselnya bisa mengakses soal ujian.

Sementara itu untuk US berbasis kertas pensil telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan hanya beberapa mata pelajaran saja yang diujiankan.

Baca Juga :  WOW!!! Pembangunan Rice Milling Unit di Teluk Sampit Telan Dana Rp15 Miliar 

“Hari ini (kemarin) mata pelajaran yakni IPA dan PJOK,” tambahnya.

Ujian berlangsung sejak tanggal 29 Maret – 6 April mendatang yang diikuti oleh 250 murid menggunakan 14 ruangan, masing-masing ruangan diisi kurang lebih 16 murid.

Guna menghindari penyebaran Covid-19, Siti memastikan penerapan protokol kesehatan telah diterapkan dengan benar di sekolahnya, para murid di cek suhu tubuh, wajib menggunakan masker, dan tempat duduk di beri jarak.

Sementara, di hari keempat US SMP, Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati meninjau langsung kegiatan US di SMPN 3 Sampit, guna memastikan pelaksanaan ujian telah benar-benar menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Dari yang saya lihat, pelaksanaan US dilaksanakan sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta pemerintah,” kata Irawati.

Persyaratan yang dimaksud diantaranya, fasilitas cuci tangan di depan kelas, serta pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas. Hanya saja menurut Irawati jarak duduk antar pelajar harus dijauhkan lagi guna menghindari penyebaran Covid-19.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *