SAMPIT – Vaksin Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih tersisa 9.765. Vaksin tersebut diharuskan habis dalam 10 hari ke depan.
Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyampaikan, vaksin yang tersisa ini bukan karena tidak habis didistribusikan, tetapi untuk mengantisipasi jika vaksin kiriman dari provinsi terlambat datang.
“Vaksin tidak langsung dihabiskan karena takut dropping dari provinsi terlambat,” kata Halikinnor usia mengikuti rapat koordinasi bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang dilakukan secara virtual di ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim, Rabu (19/5).
Halikinnor mengatakan, satu orang penerima vaksin memerlukan dua kali vaksinasi, sehingga dalam 14 hari setelah vaksinasi pertama tersebut harus bisa mencukupi kebutuhan vaksinasi kedua, sebab jika tidak dilakukan maka vaksinasi pertama akan gagal.
“Kalau kita vaksin semua untuk tahap pertama, dua minggu kemudian vaksin tidak datang maka gagal vaksinasi yang pertama, makanya diantisipasi,” sebutnya.
Menurutnya, jatah vaksin tersebut bukan tidak habis, tapi justru Kotim kekurangan vaksin. Sebab Kotim merupakan kabupaten yang paling besar kebutuhan vaksinnya di Kalimantan Tengah. Secara teknis Dinas Kesehatan Kotim akan mengatur vaksinasi dimana saat ini diutamakan kepada kelompok lanjut usia (lansia), kemudian masyarakat.
Sementara itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta kepada kepala daerah untuk bisa menyelesaikan vaksin yang tersisa dalam 10 hari ke depan.
Hal tersebut dilakukan mengingat Kotim dan daerah lainnya di Kalteng mengalami peningkatan kasus penyebaran Covid-19, untuk itu diharapkan kepada kabupaten yang masih memiliki stok vaksin agar segera habis digunakan.
“Saya minta dalam 10 hari ke depan untuk stok vaksin yang ada semua sudah selesai digunakan,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Sementara itu jatah vaksin untuk Kotim sebanyak 30.220, yang sudah digunakan sebanyak 20.455 vaksin dan masih tersisa 9.765 stok vaksin. (yn/yit)