Ancaman Banjir Meningkat Drastis gara-gara Ini

banjir
BANJIR: Desa Jemuat, Kecamatan Batang Kawa mulai terendam air luapan Sungai Lamandau, Minggu (22/8). Kawasan hilir termasuk Kota Nanga Bulik diminta waspada. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK – Hujan deras dua hari terakhir mengakibatkan debit air Sungai Lamandau kembali naik drastis. Sejumlah desa di wilayah hulu kembali diterjang banjir. Selain tingginya curah hujan, banjir juga diduga disebabkan hutan kian terkikis yang membuat ancaman bencana meningkat drastis.

Informasi dihimpun, saat ini Desa Kina dan Jemuat di Kecamatan Batang Kawa mulai menerima luapan air Sungai Lamandau. Air sudah merendam jalanan dalam desa. “Kina dan Jemuat sudah mulai banjir, waspada daerah hilir,” ungkap Hendri salah satu warga setempat saat dihubungi via pesan singkat.

Bacaan Lainnya

Dalam beberapa tahun terakhir, daerah hulu justru menjadi yang pertama kebanjiran saat curah hujan tinggi. Diduga ini karena banyak hutan di wilayah hulu sudah mulai berkurang.

Namun, banjir yang menimpa wilayah hulu biasanya mendadak dan cepat surut. Air seketika datang dalam jumlah banyak, namun hanya lewat, layaknya banjir bandang. Sehingga jika tidak ada hujan lagi, dalam sehari sudah langsung surut. Berbeda dengan banjir di wilayah hilir yang biasanya bertahan hingga beberapa hari.

Baca Juga :  Legislator Desak Pemkab Kotim Bantu Korban Banjir

Untuk itu bagi warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah langganan banjir diimbau untuk mulai waspada. Segera simpan barang berharga di tempat yang lebih tinggi. Karena pengalaman banjir tahun lalu, banyak warga mengalami kerugian besar karena tidak sempat menyelamatkan barang berharganya.

Diketahui bahwa hujan deras sudah berlangsung sejak Sabtu (21/8) siang. Hujan turun secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau hingga Minggu (22/8) petang kemarin. (mex/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *