PANGKALAN BUN – Kamera pengawas Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di sebuah toko pakaian di Pasar Cempaka, Jalan Bendahara, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menangkap aksi pencurian yang dilakukan oleh seorang pembeli, Sabtu (13/8) pukul 19.35 WIB.
Pelaku perempuan itu beraksi saat penjaga toko tengah disibukan mencari pesanannya. Memanfaatkan kelengahan penjaga toko, perempuan tersebut dengan cepat mengambil tiga lembar pakaian yang terbungkus plastik dan memasukkannya ke dalam tas. Perbuatan tidak terpuji perempuan itu lepas dari pantauan penjaga toko dan baru diketahui setelah mereka akan membereskan dagangannya karena akan segera tutup.
Pemilik toko pakaian tersebut, Eko mengakui bahwa kejadian seperti itu sering dialaminya, terutama saat menjelang lebaran. Rata-rata aksi pencurian pakaian itu menggunakan modus berpura-pura untuk membeli dan minta dicarikan pakaian dengan model tertentu. “Ketika penjaga toko sedang sibuk mencari pakaian yang dicari pembeli, saat itulah pelaku beraksi untuk mengambil pakaian yang didincarnya,” ungkapnya Sabtu (14/8).
Menurutnya para karyawan yang bekerja ditokonya merupakan orang baru dan bekerja baru dua bulan. Sehingga tidak berpengalaman untuk mengenali dan mewaspadai para pelaku pencurian dengan berbagai modus yang selalu berubah-ubah. Dalam aksinya pelaku berhasil mengambil tiga lembar pakaian terdiri dari satu atasan pakaian perempuan dan dua celana perempuan model plisket dengan total kerugian mencapai ratusan ribu rupiah.
Meski perbuatan perempuan tersebut tertangkap kamera CCTV, pemilik toko kesulitan mengenali wajah pelaku karena menggunakan helm, berjaket, bercelana panjang dan bersepatu warna biru. “Hampir semua bagian tubuhnya tertutup rapat, helm, dan masker, kemudian berjaket, celana panjang dan bersepatu, jadi tidak mungkin mengenali wajahnya,” terangnya.
Agar tidak ada korban lain, ia meminta agar para pemilik dan karyawan toko agar meminta para pembeli melepas helm yang dikenakan saat datang ke toko pakaian untuk membeli sesuatu. Dengan begitu maka wajah pelaku dapat dikenali dan dicari tahu keberadaan pelaku yang sudah meresahkan tersebut. “Melihat gerak geriknya sudah berpengalama, termasuk sudah menyediakan tas ransel untuk tempat menyimpan pakaian curian,” pungkasnya. (tyo/sla)