PALANGKA RAYA- Persiapan jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dijadwalkan 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021 mendatang, terus dilakukan kontingen atlet Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satunya terus menerus menggenjot fisik serta mental atlet.
Tim Satuan Tugas (satgas) PON Kalteng melakukan berbagai pemantauan, monitoring dan evaluasi (monev), baik faktual maupun secara daring.
Kasatgas PON Kalteng Christian Sancho mengatakan, tiga bulan terakhir, monev dilakukan bertahap dan berjenjang. Meski di tengah situasi pandemi, pihaknya terus memantau para atlet sehingga latihan dan persiapan dapat maksimal, baik pemantauan secara faktual berjenjang dan juga secara daring serta zoom.
Monitoring dilakukan ke sejumlah atlet cabang olah raga yang menjadi andalan Kalteng. Seperti di Sungai Kahayan (Dayung), Lapangan Sepakbola Sanaman Mantikei untuk atletik dan cabang lainnya.
Selain itu, cabang memanah dan balap motor di komplek Stadion Tuah Pahoe (panahan),cabang tinju di rumah Jalan RTA Milono, cabor Billiard di Jalan Krakatau. Termasuk, pemantauan via zoom (catur) di ruang fraksi di kantor DPRD Provinsi Kalteng.
Sancho melanjutkan, selain itu Tim satgas bagian kesehatan juga melakukan koordinasi dengan Pengprov cabor untuk mengevaluasi berbagai kesiapan atlet baik secara mental, fisik dan asupan gizi guna pemantauan lebih lanjut.
“Hasilnya di sampaikan ke tim satgas dan pengurus KONI untuk cermati dan evaluasi berjalan. Termasuk koordinasi dengan pihak Polda Kalteng dan berbagai kesiapan yang lain,” ujarnya.
Ia memastikan, KONI Kalteng terus berupaya dalam meningkatkan program latihan untuk dapat memperbaiki peringkat perolehan medali Kalteng pada PON Papua kali ini.
Salah satu tim satgas Marcos Tuwan, meminta kepada pengprov untuk kembali meningkatkan latihan serta data atlet agar dalam verifikasi ke PB PON tidak bermasalah. Menurutnya, ada beberapa atlet yang menjadi catatan oleh PB PON, hal itu sudah disampaikan ke pengprov untuk dilakukan pembenahan.
“Selain tim kesehatan, pengprov juga diminta agar memantau atletnya dalam menjalankan pelatda terpusat atau mandiri. Agar meningkatkan prokes ketat sehingga terhindar dari potensi Covid-19, yang dapat berdampak pada keberangkatan atlet,” imbuhnya.