SAMPIT – Banyaknya para peminta sumbangan dan sedekah yang berada di badan jalan dari berbagai pihak, baik dari yang mengatasnamakan pembangunan masjid atau musala, menjadi perhatian Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor. Dirinya meminta agar aktivitas tersebut tidak sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas, dan tidak berada di posisi di tengah jalan umum.
Hal ini sudah lama saya amati. Saya ingatkan agar pengurus masjid, panitia, atau pihak manapun untuk tidak meminta sumbangan di tengah jalan,”tegasnya, baru-baru tadi.
Dirinya tidak ingin, aktivitas tersebut sampai mengganggu pengguna jalan dan sampai menyembabkan kecelakaan lalu lintas. ”Ini yang saya khawatirkan karena meminta sumbangannya di tengah jalan malah menimbulkan marabahaya, tidak hanya bagi pengendara tapi pihak yang berkepentingan,” ujarnya.
Dijelaskannya, imbuan ini ditekankan bukan bermaksud untuk melarang berbagai pihak untuk meminta sumbangan. Namun, bertujuan agar tidak menimbulkan masalah terutama kecelakaan.
”Silahkan meminta sumbangan. Memang di jalan lebih cepat menjangkau masyarakat yang ingin memberi sumbangan. Tetapi, perhatikan keselamatan berlalu lintas, jangan sampai niatnya baik misalkan menyumbang untuk pembangunan masjid atau musala ternyata malah menimbulkan malapetaka karena mengganggu arus lalu lintas,” imbuh Halikinnor.
Selain itu dirinya juga mengarahkan kepada para lurah, kepala desa hingga camat untuk mengimbau para pengurus masjid maupun berbagai pihak manapun yang meminta sumbangan, agar mensosialisasikan imbauan tersebut, demi kelancaran berlalu lintas.
”Tolong lurah, camat bantu imbau. Jangan sampai meminta sumbangan di tengah jalan. Memang saya memahami lebih cepat mengumpulkan dana karena masyarakat lebih mudah memberi sumbangan, tetapi faktanya arus lalu lintas menjadi tidak terkendali. Ini yang kita khawatirkan,” tandas Halikin. (hgn/gus)