PANGKALAN BUN– Sejak dikabarkan terancam ambruk, dukungan rehab bangunan tua bersejarah bekas sekolah rakyat warga Tionghoa di masa lampau yang berada di kampung Pecinan, RT 01, Kelurahan Raja Seberang Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat terus mengalir.
Selain dari para tokoh Tionghoa memberikan dukungan atas rehab dan alifungsi bangunan tersebut, warga Kelurahan Raja Seberang pada khususnya serta warga Kota Pangkalan Bun pada umumnya, termasuk tokoh masyarakat setempat, dukungan juga datang dari pemerintah daerah setempat.
Bangunan yang diperkirakan berusia lebih dari 1 abad ini digadang-gadang akan segera dilakukan rehab dan akan dijadikan museum.
Salah satu tokoh Tionghoa, Hartono Halim mengaku sangat senang dan setuju dengan rencana dijadikannya eks sekolah rakyat tersebut sebagai museum.
“Saya sangat apresiasi langkah untuk merehab bangunan tersebut, dan hal itu merupakan bagian upaya untuk mengembalikan Marwah China Town Kotawaringin Barat,” ujarnya, Jumat (2/4).
Namun demikian, ia berharap agar dalam perjalanannya nanti, tidak menghilangkan bentuk asli dari bangunan tersebut sebagai ciri khas.Selain itu lanjutnya, dengan dipertahankannya bentuk asli bangunan tersebut dapat menambah estetika tanpa mengurangi makna dan tujuan alihfungsi bangunan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengatakan bangunan tersebut sejatinya berpotensi menjadi ikon untuk pengembangan destinasi wisata.
“Agar dapat kita kenang sejarahnya, untuk itu akan kita rehab dan rencananya kita jadikan museum,” harapnya.
Ia menegaskan, bangunan tersebut pada masa jayanya telah mencetak tokoh-tokoh asli Kobar, seperti Hamdhani, Mukhtarudin serta pengusaha properti dan pengusaha peternakan asal Kobar yang kini tinggal di Australia, yakni Iwan Sunito.
Nurhidayah berharap, keberadaan bangunan tersebut dapat menambah khasanah budaya kearifan lokal bantaran Arut, serta dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, terutama dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). (tyo/gus)