Banjir Kian Parah, Hujan Jadi Kambing Hitam

banjir
MAKIN PARAH: Kondisi banjir susulan yang merendam di beberapa kecamatan bagian Hulu Katingan, Jumat (3/9).

SAMPIT – Banjir yang melanda sejumlah Kabupaten di Kalimantan Tengah semakin parah. Terjangan air dilaporkan semakin meninggi di semua lokasi yang dilanda bencana. Tingginya curah hujan jadi kambing hitam yang menyebabkan rendaman air terus meluas.

Di Kabupaten Kotawaringin Timur, desa yang dilanda banjir di Kecamatan Kotabesi bertambah. Rendaman air awalnya hanya melanda Desa Hanjalipan dan Desa Palangan. Kini bencana serupa juga terjadi di Desa Simpur, Desa Soren, Desa Rasau Tumbuh, Dusun Pemadoan, dan Desa Pamalian.

Bacaan Lainnya

Camat Kotabesi Ninuk Muji Rahayu mengatakan, banjir lebih dulu terjadi di Desa Hanjalipan sejak Rabu (25/8). Kondisi banjir dikabarkan semakin parah pada Minggu (29/8).

”Kades setempat melaporkan genangan banjir meningkat sekitar 10 cm. Ketinggian banjir di kisaran antara 40 cm – lebih dari 1,5 meter,” kata Ninuk saat dikonfirmasi Radar Sampit, Jumat (3/9).

Baca Juga :  Chris Martin Selingi Konser Coldplay dengan "Pinjam Dulu Seratus"

Bencana tersebut mengakibatkan 427 kepala keluarga di Desa Hanjalipan terdampak banjir. Sebelumnya, Pemkab Kotim telah menyalurkan bantuan berupa beras kemasan 5 kg dan paket bahan pokok khusus untuk warga yang lanjut usia.

”Beberapa hari lalu saya bersama Wabup Kotim menyalurkan bantuan beras untuk warga yang terdampak banjir. Besok (hari ini, Red) rencananya akan disalurkan lagi bantuan dari Bank Kalteng, Baznas, BRI, untuk warga di desa lainnya yang terdampak,” katanya.

Lebih lanjut Ninuk mengatakan, pihaknya menerima laporan dari kades lain yang juga terdampak banjir. Namun, sulitnya sinyal telepon membuat kades belum melaporkan kondisi terkini.

”Yang sudah lapor baru Desa Hanjalipan dan Desa Palangan. Untuk Desa Simpur, Rasau Tumbuh, Soren, Dusun Pemadoan, dikabarkan sudah dua hari banjir dan baru lapor. Saya belum mendapatkan jumlah KK yang terdampak dan kondisi ketinggian air,” katanya.

Banjir yang meluas membuatnya sibuk memantau perkembangan banjir ke berbagai desa. ”Saya masih dalam perjalanan pulang dari Desa Soren. Diperkirakan bantuan untuk warga  masih sangat kurang melihat banjir semakin meluas. Satu desa saja minimal ada 50 rumah yang terdampak. Kami harapkan ada uluran bantuan tangan dermawan untuk warga kami yang belum mendapatkan bantuan,” katanya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *