Banjir Kian Parah, Hujan Jadi Kambing Hitam

banjir
MAKIN PARAH: Kondisi banjir susulan yang merendam di beberapa kecamatan bagian Hulu Katingan, Jumat (3/9).

”Ini karena kebijakan kita terlalu mengobral hutan, sehingga hutan yang dulunya jadi andalan untuk serapan dan penyangga air hujan, sekarang sudah tidak ada. Hutan gundul membuat air turun ke sungai dan banjirlah yang terjadi,” katanya, baru-baru ini.

Abadi menuturkan, banjir saat ini merupakan penderitaan bagi masyarakat. Hal itu berbeda dengan era tahun 1990-an. Saat itu banjir merupakan hal yang ditunggu masyarakat, karena mempermudah akses untuk mengangkut kayu hasil hutan.

Bacaan Lainnya

”Hutan habis ketika izin investasi dari pemerintah diterbitkan. Mereka tidak berpikir bahwa kondisi sekarang buah dari kebijakan masa lalu. Jadi, banjir ini adalah warisan pemerintahan sebelumnya,” katanya.

Dia mendesak pemerintah merestorasi hutan yang kritis dan rusak. ”Rehabilitasi hutan ataupun kawasan yang masih berstatus hutan dikembalikan sebagaimana penetapannya sebagai kawasan hutan, bukan untuk areal perkebunan,” ujarnya.

Baca Juga :  Terowongan Nur Mentaya Masuk Rekor Muri, Sebanyak Ini Ornamen Etniknya

Di Kabupaten Katingan, belum genap sepekan, banjir di wilayah hulu yang sempat turun kembali naik. Banjir susulan merendam beberapa kecamatan, seperti Tumbang Sanamang (Kecamatan Katingan Hulu), Tumbang Kajamei (Kecamatan Bukit Raya) dan Tumbang Hiran (Kecamatan Marikit).

Kapolsek Katingan Hulu Iptu Sugeng mengatakan, debit air kembali naik. Air di wilayah Pasar Tumbang Sanamang sudah mencapai satu meter, bahkan di dataran rendah mencapai dua meter.

Banjir yang hampir merendam Katingan sempat surut. Namun, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat banjir kembali merendam pemukiman warga. ”Intensitas hujan di atas normal dari biasanya,” katanya.

Ketinggian air di  Tumbang Sanamang mencapai satu meter dari permukaan sungai. Akibat naiknya debit air, sebanyak 210 rumah warga dan sekolah terendam banjir.

”Berkaitan dengan banjir ini, masyarakat di wilayah hulu diminta untuk tetap waspada,” kata Sugeng.

Sementara itu, Polsek Katingan Hilir mengecek lokasi rawan banjir di Kasongan lama, Kasongan Baru, dan Desa Banut Kalanaman. Kapolsek Katingan Hilir Iptu Eko Priono mengatakan,  ada beberapa titik yang tergenang cukup dalam akibat luapan sungai. Arus yang cukup deras dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan  masyarakat. (hgn/sos/yit/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *