SAMPIT – Tingginya curah hujan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat air sungai di wilayah utara meluap. Akibatnya, banjir merendam tujuh desa di Kecamatan Antang Kalang, di antaranya Desa Tumbang Gagu, Kuluk Telawang, Sungai Puring , Tumbang Ramei, Tumbang Hejan, Tumbang Kalang dan Buntut Nusa.
Plt Camat Antang Kalang Watmin mengatakan, sulitnya sinyal telepon dan akses jalan yang belum memadai, membuat dia belum mendapatkan laporan resmi dari kades setempat terkait banjir yang terjadi.
”Saya belum bisa sampaikan jumlah KK yang terdampak banjir, berapa ketinggian dan situasi di sana. Kades harus bergerak ke bukit yang tinggi, baru bisa saling memberi kabar. Setelah turun bukit, sudah tidak bisa dihubungi lagi,” kata Watmin, Kamis (15/7).
Watmin sempat berkomunikasi dengan Kades Tumbang Gagu dan melaporkan banjir yang terjadi. ”Laporan sementara, banjir terjadi sudah sejak Selasa malam. Awalnya dari Desa Tumbang Gagu dan hanya semalam saja air di sana (Tumbang Gagu) sudah surut,” katanya.
Kendati demikian, desa lainnya ikut terimbas banjir kiriman dari hulu Desa Tumbang Gagu menuju Desa Tumbang Ramei, Sungai Puring, Tumbang Hejan, Buntut Nusa, dan berakhir di Tumbang Kalang.
”Separuh wilayah Desa Tumbang Ramei terendam banjir. Begitu juga di Sungai Puring, Tumbang Hejan, dan Buntut Nusa. Wilayah desa-desa ini datarannya rendah dan terakhir banjir menggenang di Desa Tumbang Kalang. Semua desa yang terendam ini sejalur dengan Sungai Kalang,” ujarnya.
Terkait jumlah rumah dan kedalaman banjir, pihaknya telah menginformasikan ke setiap kepala desa untuk segera melaporkan secara resmi melalui pesan singkat di WhatsApp grup.
”Saya sudah sampaikan melalui pesan WhatsApp grup. Apabila ada sinyal, segera melaporkan secara resmi berapa banyak KK yang terdampak banjir dan kondisi terkininya. Kalau sudah mendapatkan informasi dari kades, laporan akan saya teruskan ke tingkat kabupaten untuk ditindaklanjuti,” tandasnya. (hgn/ign)