SAMPIT – Sejumlah warga Desa Kenyala, membantah rencana pembangunan gedung walet di kawasan SDN 3 Palangan. Informasi yang sebelumnya disampaikan Kepala Desa Kenyala Sahewan itu disebut sebagai prasangka buruk terhadap warga yang tinggal di sekitar sekolah tersebut.
Hal itu diungkap perwakilan warga Desa Kenyala kepada Radar Sampit, Kamis (15/7). ”Informasi itu tidak benar. (Bahan bangunan) yang ada di situ hanya tempat mengeringkan papan dan lokasinya pun tidak di lingkungan sekolah. Jauh dari sekolah. Silakan cek kebenaran dan fakta di lapangan,” kata Jono Ranan Baut, perwakilan warga.
Dia menuturkan, informasi penumpukan material dan lainnya juga tidak ada. Adapun pengeringan papan untuk bahan rumah, jaraknya jauh dari lokasi sekolah. Menurutnya, tudingan itu membuat pihaknya dirugikan. Bahkan, warga pun merasa tidak nyaman. Apalagi pihaknya merupakan tokoh dan sesepuh di Desa Kenyala.
”Yang jelas ini sudah tidak benar,” kata Jono.
Menurutnya, warga tidak bisa sembarangan dan masih berpikir jernih untuk kemajuan desa. Apalagi bagi mereka desa itu sudah mendarah daging, tentunya akan berpikir untuk kemajuan desa.
Informasi akan dibangunnya gedung walet di areal SDN Palangan sebelumnya disampaikan Kepala Desa Kenyala Sahewan Harianto Minggu (11/7) lalu. Menurutnya, kelompok yang membangun gedung walet di atas aset pemerintah itu merupakan warga setempat. Rencana pembangunan walet di kawasan gedung sekolah terlihat dari menumpuknya material di areal SD tersebut.
Menurut Sahewan, kelompok pengklaim itu menegaskan, areal kantor desa dan sekolah dasar yang letaknya berdekatan itu merupakan tanah milik mereka. Padahal, sekolah itu sudah berdiri sejak lama. Kelompok itu sebelumnya berhasil membangun gedung walet di areal kantor desa.
Kepala SDN 3 Palangan Uwel sebelumnya juga mengatakan, sejumlah material untuk membangun gedung walet sudah disiapkan di lahan sekolah. ”Tadi ada lagi masuk bahan bangunan. Sekali lagi kami tegaskan, itu adalah areal sekolah dan kami ada bukti surat sahnya bahwa tanah itu sudah jadi aset sekolah,” ujar Uwel, Senin (12/7) lalu.