JAKARTA – Sebanyak 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac kemarin (27/7) sampai di Indonesia. Ini kedatangan yang terbesar sejauh ini. Meski bahan baku terus berdatangan, stok vaksin di Tanah Air hanya 30 persen dari target.
Hingga kemarin, total vaksin Covid-19 dari seluruh jenis vaksin yang didatangkan pemerintah berjumlah 173,1 juta dosis. Juru Bicara terkait Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan jumlah tersebut merupakan vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk. Sehingga perlu diolah lagi. Diprediksi jumlah vaksin siap jadinya hanya 151,9 juta dosis.
”Di Juni ini beberapa daerah mengeluh belum bisa melakukan vaksinasi karena vaksinnya belum dikirim dari pusat,” ujarnya kemarin. Sebanyak 151,9 juta dosis vaksin yang dimiliki hanya 30 persen dari kebutuhan nasional. Secara keseluruhan jumlah vaksin yang dibutuhkan adalah 462 juta dosis.
Sebanyak 462 juta dosis ini tidak bisa dipenuhi secara cepat karena kedatangan bahan baku bertahap hingga Desember. Selain itu pengolahan juga bertahap. Distribusinya pun akhirnya bertahap.
”Akhirnya vaksinasi ini harus dilakukan sesuai prioritas,” bebernya. Prioritas yang dimaksud Nadia adalah kelompok rentan didahulukan untuk vaksinasi.
Pada akhir Juni lalu, pemerintah sebenarnya pernah mencapai target vaksinasi hingga 1,5 juta dosis perhari. Target Presiden Joko Widodo pun pada Juni dan Juli bisa imunisasi Covid-19 sebanyak 1 juta orang. Namun, pada Juli target ini sulit tercapai. Nadia beralasan, pemerintah fokus dengan meningkatkan kasus pada minggu pertama hingga ketiga Juli. “Sehingga fokus kami menurunan laju penularan terlebih dahulu,” katanya.
Pada kesempatan lain, Koordinator Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartanto menjelaskan pemerintah selalu memastikan keamanan, kualitas, dan khasiat vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Dia menjabarkan, vaksin Covid-19 di Indonesia selalu atas rekomendasi BPOM dan ITAGI.
“Perlu ditekankan kembali, vaksinasi merupakan salah satu strategi untuk melawan Covid-19,” ujar Menko Perekonomian itu. Untuk mencapai herd immunity atau kekebala kelompok dibutuhkan 208 juta penduduk Indonesia yang tervaksin.