Erlin menambahkan, penanganan masyarakat terdampak banjir di kabupaten dan kota dilakukan dengan cukup baik melalui kerja sama lintas sektor serta dukungan TNI-Polri dan masyarakat.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Robby mengatakan, banjir merendam hampir di semua wilayah Katingan. Hal itu disebabkan tingginya intensitas hujan belakangan ini yang memicu debit air di sungai meluap.
”Dampaknya, banjir merendam permukiman warga yang sebagian besarnya berada di wilayah hulu Katingan,” katanya.
Mengacu prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjutnya, hujan masih bisa terjadi di wilayah Katingan. Berdasarkan verifikasi tim di lapangan, banjir parah merendam puluhan desa di lima kecamatan. Sekitar 1.536 warga terdampak banjir.
Selain itu, tambahnya, diperkirakan sekitar 253 rumah warga terendam, lima fasilitas pendidikan, dan dua tempat ibadah. ”Data masih bisa berubah sesuai perkembangan dan pembaruan laporan selanjutnya,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banjir parah dengan ketinggian sekitar 50 – 200 cm terjadi di Kecamatan Marikit, Katingan Hulu, Sanaman Mantikei, Katingan Tengah, Pulau Malan, Tumbang Kajamei, dan Kecamatan Bukit Raya.
Wilayah Hilir Katingan juga terendam banjir kiriman dari wilayah hulu. Kecamatan di wilayah hilir, antara lain Tewang Sanggalang Garing, Kecamatan Tasik Payawan, Kecamatan Kamipang, Katingan Hilir, Mendawai, dan Katingan Kuala.
”Wilayah selatan juga terendam banjir. Menyebabkan jalan Trans Kalimantan, seperti Jalan Kasongan – Kereng Pangi cukup sulit dilalui,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Katingan bersama TNI dan Polri telah menyediakan pos pengungsian di masing-masing kecamatan. Selain itu, Pemkab juga telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga terdampak banjir.
”Kami mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dan tetap waspada dengan banjir. Di sisi lain, agar memperhatikan kabel dan arus listrik di situasi genangan air agar tidak terjadi musibah,” katanya. (sos/ign)