”Bu, kami minta pemerintah membantu memperbaiki sekolah kami. Apalagi guru PNS sekolah kami jarang hadir, sehingga kami sebagai guru honor malah justru sering memperhatikan sekolah ini,” ucap salah satu guru SD Tumbang Ramei kepada Irawati.
Irawati langsung merespons. Pihaknya akan membantu melengkapi kekurangan guru di Desa Tumbang Ramei. Termasuk sarana dan prasarana SD Desa Tumbang Ramei.
Selain itu, Pemkab Kotim juga akan mengupayakan menghubungkan akses jalan, baik dari Desa Tumbang Kalang, sampai Tumbang Gagu. Dengan adanya akses jalan melalui darat, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta pembangunan lainnya.
Saat hari kian senja, Irawati beserta rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Tumbang Gagu. Desa ini merupakan desa paling ujung di wilayah utara Kotim. Desa itu juga memiliki rumah adat terbesar di Kotim, Huma Betang.
Irawati beserta rombongan memilih bermalam. Rombongan akhirnya bisa beristirahat dan menyantap makan malam khas Dayak yang sudah disiapkan aparatur desa.
Keesokan harinya, Irawati kembali menyerahkan bantuan paket bahan pokok secara simbolis untuk warga Desa Tumbang Gagu tepat di depan Huma Betang. Irawati mengaku senang bisa memberikan langsung bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Namun, ia juga menyesal tidak bisa bertahan lama di setiap desa yang dikunjunginya, karena ada tugas yang harus dilaksanakan, sehingga ia harus segera kembali pulang ke Sampit, pada Minggu (3/10).
”Alhamdulillah, semua bantuan sudah tersalurkan,” ujar Irawati. Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah mendampinginya. (***/ign)