Beratnya Perjuangan Yuendri Irawanto Mencari Donor Plasma Konvalesen

Sering Dimarahi Keluarga Pasien, Keliling Jawa Mencari Pendonor

plasma
DONOR PLASMA: Kepala UDD PMI Kotim Yuendrie Irawanto saat sedang melakukan donor plasma darah konvalesen, belum lama ini. (IST/RADAR SAMPIT)

Sulitnya mencari pendonor darah untuk terapi plasma konvalesen di Kota Sampit, membuat Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim Yuendrie Irawanto harus berjuang keras. Dia berusaha menyediakan darah itu untuk menyelamatkan hidup pasien Covid-19 yang berjuang melawan virus tersebut.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Pahitnya kehilangan istri pada 19 April lalu, tak membuat Dokter Yuendrie Irawanto terpuruk sepenuhnya. Duka mendalam yang dialaminya, membuatnya bertekad agar tak ada lagi kehidupan yang melayang akibat digerogoti keganasan Covid-19.

Salah satu upayanya, Yuendrie berusaha keras menyediakan darah dari pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sembuh, untuk ditransfusikan pada pasien Covid-19 yang tengah dirawat dengan kondisi berat. Dia tak ingin melihat kesedihan keluarga akibat kehilangan orang yang dicintai karena infeksi virus tersebut.

”Saya merasakan sendiri bagaimana kehilangan istri yang saya cintai. Ketika saya menghadapi keluarga pasien yang datang ke saya dengan tangisan, hati saya tidak bisa diam. Saya berupaya carikan semaksimal mungkin, meskipun harga di luar Jawa bisa mencapai Rp 5 juta per kantong darah plasma,” tuturnya.

Baca Juga :  Dinsos dan Tagana Pasok Makanan untuk Pasien Covid-19

Akibat kegigihannya, tak jarang dia dimarahi keluarga pasien untuk ikut terlibat menjadi pendonor. Mahalnya harga untuk donor darah konvalesen juga membuatnya kadang jadi sasaran amarah.

”Dimarahi pihak keluarga pasien karena mahalnya harga untuk sekantong darah plasma dan merasa yang mendonor adalah keluarga sendiri,” tuturnya.

Meski demikian, hal itu tak membuat Yuendri patah arang. Usahanya membantu menyediakan layanan donor plasma konvalesen sejak istrinya meninggal itu, setidaknya telah menyelamatkan sejumlah pasien Covid-19 yang tengah berjuang keras untuk tetap hidup.

”Mulai efektif per 1 Juli dengan total layanan yang sudah terbantu menerima donor plasma sebanyak 95 orang,” katanya, seraya menambahkan, sejak 2020, PMI sebenarnya telah membantu mencarikan donor plasma konvalesen hingga ke Jawa bagi warga Kotim yang membutuhkan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *