Beratnya Perjuangan Yuendri Irawanto Mencari Donor Plasma Konvalesen

Sering Dimarahi Keluarga Pasien, Keliling Jawa Mencari Pendonor

plasma
DONOR PLASMA: Kepala UDD PMI Kotim Yuendrie Irawanto saat sedang melakukan donor plasma darah konvalesen, belum lama ini. (IST/RADAR SAMPIT)

Menurut Yuendrie, mahalnya harga dari donor darah konvalesen, karena proses donor yang tak semudah donor darah biasa. ”Ini bukan darah dikantongi, masukin kresek, lalu dimasukkan ke pasien Covid-19. Semua harus melewati proses pemeriksaan laboratorium,” jelasnya.

Yuendrie mengungkapkan, awal 2021 lalu, dia pernah membantu mencarikan donor darah plasma ke Sidoarjo dan Tangerang, serta keliling beberapa wilayah di Jawa lainnya. Tarif sekantong darah plasma dipatok sebesar Rp 4-5 juta.

Bacaan Lainnya

Bahkan, baru-baru ini dia menerima informasi bahwa fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan donor plasma konvalesen tidak hanya kesulitan mencari penyintas Covid-19, namun juga kesulitan mencari satu set kantong kosong yang harganya bisa mencapai Rp 2 juta lebih.

”Waktu itu almarhum Dokter Yudha (mantan Direktur RSUD dr Murjani Sampit) pesan di Banjarmasin Rp 4 juta. Rata-rata harganya memang segitu. Bahkan ada yang di atas Rp 5 juta. Itu belum termasuk ongkos kirim,” ungkapnya.

Yuendrie menjelaskan, proses pengambilan plasma darah untuk terapi plasma konvalesen sedikit berbeda dengan donor darah umumnya. Apabila menggunakan mesin alat apheresis, pengambilan plasma darah memerlukan waktu 30 menit-1 jam.

Baca Juga :  Ngeri, Hampir Sentuh Seribu Kematian

”Donor darah plasma dilakukan secara manual. Pendonor baru bisa melakukan donor darah lagi minimal 2,5 bulan ke depan dan darah plasma yang dihasilkan hanya satu kantong,” katanya.

Darah dari pendonor penyintas Covid-19 yang diambil sebanyak 350 cc. Darah penyintas Covid-19 lalu diproses lagi untuk memisahkan antara sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma konvalesen.

”Yang diperlukan hanya darah plasma konvalesennya saja, sedangkan sisanya dikembalikan ke tubuh pendonor,” katanya.

Yuendrie menuturkan, donor plasma konvalesen hanya dapat diberikan dari penyintas Covid-19 yang sudah melewati masa isolasi selama 14 hari dan telah dinyatakan sembuh terhitung di hari ke-14 sampai 14 hari berikutnya. Atau 28 hari sejak positif Covid-19 hingga enam bulan selanjutnya.

Penyintas Covid-19 yang menjadi pendonor, lanjutnya, diutamakan laki-laki atau perempuan yang belum pernah melahirkan. ”Karena kalau ibu-ibu yang sudah pernah hamil atau lagi hamil, imun dalam tubuhnya turun atau human limfosit antigennya tidak stabil,” jelasnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *