Posisi semu matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan September, Oktober dan Februari serta Maret, sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis Kompasu di Laut Cina Selatan bagian Utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan serta menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah – berawan dalam beberapa hari terakhir.
Menurutnya meskipun cuaca di Kotawaringin Barat panas, namun saat ini justru sudah masuk musim penghujan dan Kobar wilayah selatan puncak musim hujan pada Desember, sementara Kobar bagian utara puncak musim hujan pada Maret tahun depan. Untuk itu, mengingat puncak musim penghujan di bulan Desember harus selalu waspada banjir yang mengintai dan bencana ikutan lainnya. “Pancaroba atau peralihan musim sudah lewat karena di wilayah kita sudah memasuki musim hujan sejak September 2021 dasarian ke II lalu,” pungkasnya. (tyo/sla)