BNNP Kalteng Sebut Ada Bandar Besar Narkoba di Sampit

sabu
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Roy Hardi Hardi Siahaan mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait peredaran narkoba di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dia menyebut, ada bandara besar narkoba yang eksis menjalankan bisnis haramnya di Sampit.

”Ada bandar di wilayah Sampit. Kita tunggu waktu saja (untuk meringkusnya, Red),” kata Roy, Rabu (25/8).

Bacaan Lainnya

Pernyataan yang disampaikan saat penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala BNNP Kalteng dengan Pemkab Kotim itu sontak mengejutkan peserta yang hadir pada acara tersebut. Pejabat yang hadir, di antaranya, Bupati Kotim Halikinnor, Wakil Bupati Kotim Irawati, dan unsur Forkopimda.

Roy menuturkan, perlu peran serta semua pihak untuk memberantas peredaran narkoba.Adanya permintaan terhadap narkoba, membuat bandar masih memasok barang haram tersebut. Ditambah lagi Kotim merupakan wilayah strategis yang mudah diakses lewat jalur darat, laut, maupun udara.

Baca Juga :  Bisnis Sabu di Rutan Palangka Raya Terbongkar, BNNP Bekuk Dua Oknum Pegawai

”Saya minta semua elemen mengurangi permintaan, karena inilah kunci keberhasilan dalam penanganan narkoba,” katanya. Apabila permintaan terhadap barang haram tersebut bisa dicegah, lanjutnya, tidak akan ada lagi bandar narkoba di Sampit.

Berdasarkan data BNN, jumlah kasus tindak pidana narkotika di Kotim yang ditangani selama 3 tahun, yakni 2018 sebanyak 129 kasus, 2019 terdapat 136 kasus, dan 2020 sebanyak 110 kasus.

Dalam penanganan dan penanggulangan narkotika, Pemkab Kotim telah memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanggulangan terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.

Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, selama ini pengedar narkoba yang tertangkap sudah cukup banyak. Namun, tidak menutup kemungkinan banyak pula yang masih aktif menjalankan bisnis haram itu.

Halikinnor menuturkan, hal itu dapat diartikan penggunanya cukup banyak. Karena itulah bisnis haram tersebut tumbuh subur di Kotim. Dia mengajak semua elemen bersama-sama memberantas narkoba.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *