”Banyak sekali rintangan dan hambatan yang harus dilalui. Namun, berkat kesabaran, ketabahan, dan kemahiran, semua bisa dilalui. Dalam perjalanan tersebut dipimpin langsung oleh Kasatgas FPU 12 UNAMID Kombes Pol Muhammad Fachry,” katanya.
Dia melanjutkan, tugas di Super Camp El Fasher tak jauh beda dengan di Golo. Hanya saja, pihaknya lebih fokus pada pengamanan aset PBB dan stafnya. Pasalnya, sejak Oktober 2020, misi UNAMID dinyatakan selesai dan dalam proses likuidasi serta pemulangan aset milik kontingen ke negara masing-masing.
”Tepat 5 September 2021, kami satu tahun berada di Sudan. Namun, karena PBB meminta pasukan polisi terbaik untuk pengamanan masa likuidasi, maka FPU Indonesia terpilih sebagai pasukan UN-GU (United Nation Guard Unit) bersama FPU Pakistan dan Nepal, sehingga masa tugas misi di Sudan diperpanjang sampai 31 Desember 2021,” ungkapnya.
Fendi menambahkan, banyak penghargaan dan medali yang diperoleh FPU 12 UNAMID karena dinilai PBB, Pemerintah Sudan, kontingen negara lain, dan masyarakat Sudan, sangat baik dalam bertugas. Mereka juga profesional dalam melayani staf PBB maupun masyarakat.
”Senang, bangga, dan terkadang bercampur sedih menjalankan misi. Senang karena kami mendapatkan pengalaman dinas di luar negeri. Bangga karena bisa mengharumkan nama bangsa, institusi, dan keluarga di dunia internasional,” ujarnya, seraya menambahkan, sedihnya, mereka harus terpisah dengan keluarga dan fasilitas komunikasi sangat terbatas.
Rekannya, Octavian, mengatakan, menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB tidak mudah. Harus mengikuti beberapa rangkaian seleksi, seperti kemampuan bahasa Inggris, mengemudi, ujian psikologi, kemampuan komputer, jasmani, menembak, dan mengoperasikan senjata api.
Sebelum bertugas, mereka dibekali bahasa Arab dan bahasa Inggris untuk menunjang tugas di daerah misi. Para personel juga dibekali kemampuan penanganan medis dalam pertempuran (Medical Combat) untuk menangani situasi yang memerlukan bantuan medis dengan segera.
”Bergabung dalam PBB merupakan cita-cita sejak menjadi anggota Polri. Adanya keinginan untuk membuka dan menambah wawasan luas tentang dunia luar. Mengetahui tugas polisi tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga tugas luar negeri. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi saya sendiri,” tuturnya.