”Masyarakat diminta tidak menjual babi atau karkas yang terkena penyakit ASF serta tidak mengonsumsinya. Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk pencegahan penyakit ASF. Penyakit ini merupakan ancaman bagi populasi babi di Indonesia,” ujarnya.
Tanda-tanda klinis ASF dapat dilihat pada babi apabila mengalami kemerahan di bagian perut, dada, dan scrotum, diare berdarah, berkumpul bersama, dan kemerahan pada telinga serta mengalami demam 41 derajat Celsius, bintik merah, dan tidak mau makan.
Sebagai informasi, ratusan babi ternak di sejumlah kabupaten di Kalteng mengalami kematian mendadak akibat terserang penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Kawasan yang diduga telah terserang ASF yakni Kabupaten Murung Raya, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas, dan Palangka Raya. (sla/ign)