Didatangi Irawati, Sejumlah Petani Ini malah Lupa Sampaikan Aspirasi, Kok Bisa?

irawati
UPACARA: Wakil Bupati Kotim Irawati mengikuti dengan serius upacara yang digelar petani di Kecamatan MB Ketapang, Kotim, dalam rangka HUR RI, Jumat (20/8). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Rasa gembira terpancar di wajah para petani setelah Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mendatangi mereka langsung di kebun wilayah Kelurahan Ketapang, Kecamatan MB Ketapang. Mereka senang karena undangan terhadap Irawati langsung direspons, Jumat (20/8).

Sebanyak 27 petani secara khusus mempersiapkan kedatangan Irawati dengan menyediakan nasi tumpeng bertuliskan HUT ke-76 RI. Meski harinya sudah lewat, suasana hari kemerdekaan Indonesia masih melekat. Puluhan petani itu kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menancapkan tiang bendara merah putih yang berkibar di atas tanah kebun petani.

Bacaan Lainnya

”Saya apresiasi setinggi-tingginya petani di Kota Sampit yang berinisiatif mengadakan silaturahmi sekaligus menunjukkan jiwa nasionalisnya untuk mencintai Indonesia dalam suasana hari kemerdekaan,” kata Irawati.

Dalam pertemuan itu, saking gembiranya dengan kedatangan Irawati, para petani lupa menyampaikan aspirasi maupun keluh kesah yang dihadapi. Kedatangan pejabat Pemkab Kotim membuat para petani merasa diperhatikan dan didukung pemerintah.

Baca Juga :  Bertahun-tahun Tak Jelas, Legislator Kotim Desak Penyelesaian Pasar Mangkikit

”Mereka ingin pertemuan ini diadakan secara rutin. Pertemuan dilaksanakan agar kita lebih dekat dan hadir di tengah mereka. Mendengar kendala maupun keluhan, dan berharap setiap ada masalah yang dihadapi petani bisa cepat dicari solusinya,” ujarnya.

Keberadaan petani, lanjutnya, sangat dibutuhkan masyarakat dalam memenuhi ketersediaan pangan di Kotim. ”Petani sangat membantu menyangga kebutuhan pokok di Kotim. Jadi, jangan remehkan profesi petani, karena mereka banyak menolong kita dalam pemenuhan gizi dan kalau pekerjaan itu ditekuni. Petani bisa berpenghasilan lebih tinggi dari pekerjaan lainnya,” ujarnya.

Plt Camat MB Ketapang Muhammad Huzaifah yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengusulkan kepada para petani agar tidak hanya menghasilkan produk petani dalam bentuk mentah, tetapi juga dapat mengolahnya menjadi makanan cepat saji.

”Petani tidak hanya menghasilkan hasil pertanian segar, tapi juga bisa mengolahnya dalam bentuk makanan atau minuman yang dikemas menarik,” ujar Huzaifah.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *