PALANGKA RAYA – Banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah dilaporkan telah surut perlahan. Meski demikian, Pemprov Kalteng melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan tetap memantau situasi bencana di seluruh wilayah Bumi Tambun Bungai.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng Erlin Hardi mengatakan, pihaknya tetap memantau perkembangan banjir, meskipun di satu sisi secara penanganannya masih bisa dilakukan sepenuhnya oleh Badan Penanggulangan Bencana di kabupaten setempat.
”Dari kabupaten sendiri, mereka mengaku masih mampu melakukan penanganan sendiri. Hanya saja, di provinsi akan tetap turut memantau kondisi yang terjadi, sekalipun saat ini sudah mulai surut,” katanya, Senin (30/8).
Banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten harus menjadi kewaspadaan daerah lain. Meski saat ini Kalteng masih memberlakukan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), namun kewaspadaan terhadap bencana banjir tetap harus disiagakan.
”Kondisi perubahan iklim sekarang tidak boleh diabaikan, karena pola sekarang tidak bisa dipahami. Bisa saja seperti sekarang yang dikatakan masuk musim kemarau, tapi nyatanya malah terjadi banjir di beberapa daerah,” ucapnya.
Untuk itu, dia melanjutkan, strategi kebencanaan harus disiapkan secara menyeluruh supaya semua lini dapat digerakkan semaksimal mungkin dan kapan pun. Baik dalam kondisi waspada karhutla atau waspada banjir.
”Terpenting kesiapsiagaan menjadi penekanan utama. Saya sudah sampaikan ini kepada BPBD kabupaten dan kota. Memang saat ini siaga darurat karhutla, tapi lini untuk kewaspadaan banjir juga harus siaga,” ucapnya.
Terkait bencana banjir yang terjadi sekarang, Erlin menyebutkan, Pemprov Kalteng belum menetapkan status terhadap bencana. Namun demikian, pemerintah tetap akan mengambil langkah strategis berkaitan dengan penanganan kebencanaan secara luas. Baik dari tingkat kabupaten dan kota, hingga diperluas ke tingkat provinsi.
”Penetapan status kebencanaan sebenarnya bukan berarti saat itu terjadi sesuatu yang darurat. Makanya, terkait status bencana banjir, pemerintah masih melakukan koordinasi dengan melihat kondisi ke depan,” tandasnya.