Dilema Sopir saat Dilarang Melintasi Kota Sampit

jalan lingkar selatan
HADANG TRUK: Petugas meminta sopir angkutan yang berusaha melintas jalan dalam kota untuk putar balik, Rabu (30/6). (HENY/RADAR SAMPIT)

Belum baiknya ruas jalan lingkar selatan Kota Sampit membuat para sopir angkutan berat dilema. Pasalnya, mereka dipaksa tetap harus melintas jalur itu. Upaya kucing-kucingan dengan petugas untuk melintasi jalan dalam kota kerap berakhir dengan adu mulut.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Sebuah truk membawa biji sawit meluncur dari Jalan Kapten Mulyono arah selatan menuju Jalan Tjilik Riwut. Adanya pengalihan rute lintasan yang berlaku khusus bagi kendaraan angkutan berat, membuat angkutan berat itu tak bisa lolos melintas.

Salah seorang petugas teknis, Hidayat Ramadhani, Staf Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kotim yang bertugas bersama dua petugas teknis lainnya, melakukan pengawasan arus lalu lintas di persimpangan Jalan Pelita Barat – Kapten Mulyono, meminta sopir melewati Jalan Pelita Barat melewati arah Jalan Moh Hatta – jalur lingkar selatan.

Baca Juga :  Harati Fokus Bangun Wilayah Utara Kotim, Janji Tingkatkan Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat

”Tidak boleh lewat sini pak. Apalagi bapak ini membawa muatan yang melebihi dari 8 ton,” kata petugas kepada sopir truk yang mengangku biji sawit tersebut, Rabu (30/6).

Sopir itu ternyata telah dicegat sebanyak dua kali. Dia selalu berhadapan petugas Dishub dan diminta melewati jalur rute yang seharusnya. ”Bapak melewati Jalan Kapten Mulyono dari arah sana (Selatan) dan Jalan Pelita ini saja sudah salah. Jadi, kami mohon silakan melewati jalur lingkar selatan,” tegasnya.

Namun, bukannya mengiyakan, sopir itu malah beradu argumen dengan petugas. ”Gimana mau lewat jalan sana (lingkar selatan) kalau jalannya rusak. Tak layak dilewati. Apa bapak tega melihat truk kami ini terbalik?” ucap sopir.

”Kalau memang bapak tetap menyuruh saya lewat sana, silakan saja bapak bawa truk ini supaya bapak merasakan apa yang sopir rasakan,” tambahnya lagi.

Petugas lalu menjawab, ”Bukan tugas saya mengemudikan truk bapak. Tugas saya mengawasi dan memastikan aturan berjalan agar jalan kota tidak semakin rusak,” ujarnya.

Baca Juga :  Tewaskan Pengendara, Sopir Truk Dipenjara Tiga Bulan

”Kalau begitu pemerintah harusnya segera perbaiki jalur lingkar selatan,” sahutnya.

”Jangan hanya bisa menuntut sopir lewat sana, tetapi jalannya tak dibenahi. Sama saja pemerintah buat kami celaka,” tambahnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *