Dinkes Yakin Bisa Percepat Vaksinasi  

Vaksinasi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Suyuti Syamsul menyebutkan, vaksinasi Covid-19 bisa dipercepat sebagaimana yang diharapkan Gubernur Sugianto Sabran. Dengan mempertimbangkan kemampuan vaksinator, percepatan vaksinasi bisa dilakukan. Untuk menghabiskan sisa stok vaksin sebanyak 131.000 bisa dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

“Percepatan vaksinasi yang juga terus didorong, karena dengan sumber daya yang ada, tentu percepatan vaksinasi ini bisa dilaksanakan,” katanya, Kamis (20/5)

Suyuti menyebutkan, vaksinator di Kalteng saat ini berjumlah 1.635 orang. Jika saja dalam satu hari satu orang vaksinator bisa memberikan vaksinasi kepada 10 orang, maka secara keseluruhan dalam sehari akan ada 16.350 orang yang bisa divaksinasi.

“Jadi kalau sekarang stok vaksin yang tersedia hanya 131.000, ya saya rasa dalam tujuh hingga delapan hari sudah beres menghabiskan stok yang ada,” ucapnya.

Meski demikian, dia mengakui bahwa percepatan vaksinasi ini tidak lepas dari berbagai macam kendala. Salah satunya kesulitan petugas pelayanan menjangkau daerah-daerah pelosok, yang jauh dari Puskesmas.

Baca Juga :  Posko Covid-19 UMPR Dapat APD

“Beberapa teman-teman di lapangan mengeluh tidak punya anggaran untuk menjangkau sasaran, sehingga akhirnya mereka menunggu di puskesmas. Kalau nunggu di puskesmas, terbatas orang yang bisa datang,” ucapnya.

Terkait kendala tersebut, pemerintah provinsi bersama kabupaten dan kota telah mencoba mencarikan solusi. Salah satunya dengan memerhatikan ketersediaan anggaran transportasi untuk petugas vaksinator menjangkau daerah-daerah yang jauh.

“Transportasi saja dulu yang bicarakan, karena tidak bagus juga gaji mereka yang dipakai untuk operasional. Itu saja yang penting, sehingga petugas vaksinator bisa bergerak ke berbagai tempat,” ucapnya.

Lebih lanjut Suyuti menyebutkan, percepatan vaksinasi tahap dua ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan dengan jumlah sumber daya vaksinator yang mencukupi. Tinggal bagaimana skema percepatan dan langkah mengatasi kendala di lapangan yang harus lebih diperkuat lagi.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *