Disambut Antusias, Terancam Ditutup jika Banyak Pelanggaran Prokes

Pasar Ramadan
DINANTI WARGA: Peresmian Pasar Ramadan di dalam Taman Kota Sampit oleh Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati, Selasa (13/4).(YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

Untuk memutuskan Pasar Ramadan kembali hadir di Sampit bukan hal mudah. Apalagi kondisi saat ini yang masih dalam masa pandemi Covid-19. Ada berbagai hal yang menjadi pertimbangan pemerintah terkait rencana pembukaan pasar tersebut.

Bahkan, untuk menentukan lokasinya saja pemerintah terlebih dulu harus melakukan survei ke beberapa titik lokasi yang menjadi alternatif digelarnya Pasar Ramadan. Hal itu untuk melihat lokasi mana yang lebih representatif.

Survei dilakukan Rabu (7/4) lalu. Kemudian diputuskan Bupati Kotim Halikinnor lokasi digelar di di dalam Taman Kota Sampit pada keesokan harinya (8/4).

Awalnya pemerintah belum dapat memastikan Pasar Ramadan akan dibuka atau tidak. Namun, desakan dari warga yang ingin merasakan suasana Ramadan dengan hadirnya kembali Pasar Wadai, pemerintah akhirnya mengambil keputusan tersebut.

Dengan persiapan yang terbilang cepat dan sempat mendapat respons dari para pedagang yang menginginkan agar pasar wadai tetap digelar di luar Taman Kota, Pasar Ramadan pun hadir di tengah-tengah warga Sampit.

Semua pihak, baik pengunjung maupun pedagang, wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Pengawasan dilakukan dengan mengatur jalur masuk dan keluar yang berbeda. Dengan tersedianya fasilitas cuci tangan di area tersebut, diharapkan Pasar Ramadan berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.

Baca Juga :  Melihat Kondisi PPM Sampit yang Kian Meredup (3-Habis)

Hanya ada beberapa stan yang kosong. Selebihnya terisi pedagang yang menjual aneka kue, seperti kue sarikaya, bingka kentang, risoles, kurma, aneka puding, dan aneka masakan lainnya.

Pembukaan Pasar Ramadan ditandai dengan pemukulan kentongan Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati. Tampak hadir jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sejumlah kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemkab Kotim, pihak kecamatan, serta sejumlah instansi lainnya, termasuk masyarakat.

Halikinnor beserta jajaran menyempatkan diri bersilaturahmi dengan para pedagang. Dalam sambutannya, Halikinnor mengatakan, dipilihnya area dalam Taman Kota Sampit sebagai tempat Pasar Ramadan adalah agar kegiatan di dalamnya lebih terkontrol dan berharap adanya kesadaran dari masyarakat untuk terus menerapkan prokes.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *