”Terpenting kesadaran diri. Jangan hanya taat pada prokes karena ada petugas saja,” ucapnya.
Namun demikian, menurut Halikinnor, jika dalam kegiatan Pasar Ramadan ditemukan banyak pelanggaran prokes, hal itu akan menjadi bahan evaluasi. Bahkan, pasar itu bisa saja di tutup jika banyak terjadi peningkatan pelanggar.
Menurut Halikinnor, Pasar Ramadan merupakan tradisi sangat positif. Di samping menyediakan menu buka, juga memperkenalkan produk UMKM lokal yang dapat meningkatkan kecintaan warga terhadap kuliner khas Kotim.
”Saya harap masyarakat bisa menjalani bulan Ramadan dengan memanfaatkan momen ini secara maksimal. Kita beroda semoga Covid-19 segera berakhir dan semoga kegiatan ini berjalan lancar,” katanya. (***/ign)