KUALA KAPUAS – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, kembali mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terhadap salah satu perusahaan yaitu PT Amico yang berinvestasi di wilayah Kecamatan Dadahub Kabupaten Kapuas. Diagendakan ulang RDP bersama Komisi II itu, karena ketidakhadiran para petinggi perusahan itu alias mangkir, saat digelar di gedung DPRD Kabupaten Kapuas, Jalan Tambun Bungai Kota Kapuas tersebut.
Algrin Gasan yang merupakan wakil ketua Komisi II DPRD Kapuas menyatakan pihaknya menyayangkan, dengan tidak hadirnya pihak Perusahan PT Amico yang berinvestasi di wilayah Kabupaten Kapuas tersebut, karena sebelumnya telah disampaikan kepada pihak investor itu untuk melaksanakan RDP.
”Kami komisi II menyayangkan ketidak hadirkan pihak perusahan ini. Seharusnya mereka hadir, karena bagaimanapun bukan fungsi dari Komisi II ini terkait dengan ekonomi dan investasi investor yang berinvestasi di wilayah Kapuas,”ungkapnya , Senin (8/3) kemarin.
Dilanjutkannya lagi, bahwa dilakukan RDP kepada perusahan tersebut, karena banyaknya keluhan dari masyarakat terkait lahan yang masih belum diselesaikan. Terutama terhadap Eksplorasi minyak Gas (Migas) dari perusahan dari anak Perusahan Pertamina itu, sehingga diharapkan pihak perusahan dapat hadir dalam RDP selanjutnya nanti.
”Bagaimana pun yang melaksanakan investasi eksplorasi di Kabupaten Kapuas, maka komisi II memiliki kewenangan untuk memantau kegiatan mereka dan keterlibatan masyarkat. Serta mengenai lahan-lahan masyarakat disana, apakah sudah ada melakukan penyelesaian masalah lahan, karena dari laporan banyak warga mengeluh terhadap penyelesaian lahan,”beber Algrin.
Politikus Partai Golkar ini juga menyatakan, alasan tidak hadir RDP sebelumnya, karena yang ada di Kecamatan Dadahub, hanya para pekerja yang melaksanakan pekerjaan. Sementara para petinggi perusahaan ada di Provinsi DKI Jakarta, sehingga pihaknya juga akan melakukan RDP kepada pihak Pertamina.
”Alasan mereka para investornya ada di Jakarta, jadi tenaga kerja yang melaksanakan kerja saja. Dengan itu kami akan menyampaikan hal itu ke pihak Pertamina yang bertanggung jawab, tetapi sampai sekarang tidak datang dan kita menyesalkan hal itu. Ke depan akan dilakukan penjadwalan RDP kembali,”pungkasnya. (der/gus)