SAMPIT – Sebanyak 122 balita di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengalami masalah gizi, yakni kurang gizi dan gizi buruk. Hal itu terungkap dari data total balita yang dimasukkan dalam sistem aplikasi online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) per kecamatan sampai Agustus 2021.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengatakan, balita yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Teluk Sampit sebanyak 32 balita dan kurang gizi 90 balita. Total balita yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi yakni 122 balita.
Jumlah sasaran balita di Kecamatan Teluk Sampit sebanyak 1.029 balita. Namun, yang sudah dimasukkan dalam aplikasi baru 603 balita atau sekitar 60 persen dari target.
”Total dari keseluruhan balita yang ada di setiap kecamatan di Kotim kami targetkan untuk dimasukkan sebanyak 38.466 balita. Namun, yang baru dimasukkan hanya sebanyak 14.923 balita atau 39 persen,” katanya, Kamis (28/10).
Umar menambahkan, dari total data balita yang sudah dimasukkan di Kecamatan Teluk Sampit, gizi balita untuk ukuran tinggi badan yang sangat pendek sebanyak 61 balita, gizi pendek sebanyak 113 balita, serta gizi pendek dan sangat pendek sebanyak 174 balita atau sekitar 29 persen.
Dia menjelaskan, indikator status gizi, di antaranya indeks berat badan menurut umur (BB/U), yakni memberikan indikasi masalah gizi secara umum karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Kemudian, berat badan menurut umur rendah, dapat disebabkan karena pendek (masalah gizi kronis) atau menderita penyakit infeksi (masalah gizi akut).
Kedua, indeks tinggi badan menurut umur (TB/U), memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Misalnya, kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat, dan asupan makanan kurang dalam waktu yang lama, sehingga mengakibatkan anak menjadi pendek.
Selanjutnya, indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama, misalnya terjadi wabah penyakit dan kekurangan makan atau yang menyebabkan anak menjadi kurus. (yn/ign)