PULANG PISAU – Cuaca ekstrim yang terjadi pada Selasa (20/7) lalu di wilayah Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), dampaknya sampai ke areal lahan pertanian padi Food Estate di Desa Gedabung dan Desa Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu.
Akibatnya, gagal panen mengancam, lantaran hampir semua padi yang ada di lahan pertanian di dua desa tersebut roboh dan terendam air. Setelah tingginya curah hujan dan angin yang cukup kencang menerpa.
Sulaiman, salah satu petani setempat mengungkapkan setelah hujan deras dan angin kencang pada Selasa (20/7) sore lalu, membuat hamparan padi yang sudah mulai berbuah mengalami kerusakan cukup parah. Menurutnya padi yang rusak tersebut juga belum bisa dipanen.
”Karena hujan dan angin kencang membuat hampir semua padi roboh. Padi yang banyak roboh ini kebanyakan yang sudah berbuah tapi belum bisa dipanen. Jadi tidak bisa dilakukan panen lebih awal,”ujarnya, Rabu (21/7) kemarin.
Ia menilai, dengan kondisi yang terjadi saat ini, melihat hamparan tanaman padi yang roboh dan tergenang air, tentu akan mengalami kerugian yang cukup besar. Dimana saat dilakukan pengecekan hamparan padi begitu luas yang mengalami kerusakan karena angin kencang yang terjadi Selasa (20/7) lalu.
“Kalau untuk luasan yang mengalami kerusakan belum bisa kami hitung, karena dilihat tadi pagi (red: kemarin) sangat luas. Baik di Gedabung dan Desa Belanti Siam. Jadi nanti akan dicek seluas mana yang rusak,”terangnya.
Sementara itu ia bersama petani lain berharap adanya bantuan dari pihak pemerintah untuk dapat mengatasi kejadian tersebut. Lantaran dari kejadian angin kencang dan hujan deras itu membuat padi roboh dan air tergenang di area pertanian, hingga petani setempat terancam rugi besar. (der/gus)