Hancur Lagi, Timbunan Hanya Bertahan Sebulan, Pemprov Janji segera Perbaiki    

ruas jalan lingkar selatan Kota Sampit
HANCUR LAGI: Sebuah truk bermuatan tempurung kelapa terjebak dalam kubangan di jalur lingkar selatan Kota Sampit, Kamis (3/6) lalu. (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Upaya perbaikan sementara di ruas jalan lingkar selatan Kota Sampit tak bertahan lama. Jalur itu kembali hancur dan muncul kubangan di beberapa titik. Alhasil, angkutan berat jadi ”tumbal” lubang besar di jalan yang seolah dibiarkan rusak itu.

Pantauan Radar Sampit, Kamis (3/6), sebuah truk yang mengangkut ratusan karung berisi tempurung kelapa terjebak dalam kubangan. Sejumlah sopir harus berjuang keras mengeluarkan raksasa jalanan itu dari kubangan yang menenggelamkan ban belakang sebelah kiri. Meski sudah digerek menggunakan angkutan berat dan ekskavator, truk tersebut tak berhasil keluar dari jebakan.

Bacaan Lainnya

Ahmad Ulin Nuha (43), sopir truk tersebut mengatakan, angkutan yang dikemudikannya terjebak sejak pukul 18.00 Rabu (2/6). Hingga Kamis (3/6), perjalanan belum bisa dilanjutkan karena ban sebelah kiri masih terperangkap.

”Mau tak mau bongkar muat barang dipindahkan ke truk lain,” kata Ulin yang saat itu mengenakan kaos kuning.

Baca Juga :  Peduli Masyarakat di Kanarakan

Ulin mulanya berniat menuju Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), membawa tempurung kelapa dari Samuda sebanyak 250 karung atau setara 15 ton. ”Berangkat dari Samuda ingin menuju Kumai, Pangkalan Bun. Malah apes, ban ambles, tak bisa jalan,” kata sopir yang bekerja di PT Macika Express ini.

Fahmi, petugas operasional PT Macika Express menyesalkan pemerintah yang lamban menangani kerusakan jalur lingkar selatan. ”Saya sudah pernah temui DPRD, sampai sekarang penanganan jalan rusak yang seharusnya menjadi tanggung jawab provinsi  lambat ditangani. Jalan rusak begini kalau tidak dipelihara secara rutin, ya hancur lagi,” kata Fahmi.

Menurutnya, pemerintah daerah memiliki alternatif lain untuk melakukan penanganan jalan rusak. ”Ini kan diuruk penimbunan agregat baru sebulan sudah rusak lagi. Kalau tak segera diaspal, sampai kapan pun tetap saja rusak lagi,” kata Fahmi.

Di sepanjang jalan lingkar selatan yang berjarak sekitar 6 km tersebut terdapat sedikitnya 12 titik jalan yang mengalami kerusakan parah. Sekitar 4 km jalan lainnya sudah diaspal dan masih aman dilalui.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *