Dia menegaskan, penanganan jalan tersebut tidak akan ditunda lagi guna menghindari kerusakan yang lebih parah. Dengan penyelesaian penanganan, jalur tersebut dapat digunakan lagi oleh angkutan berat dan meminimalisir kerusakan jalan dalam kota.
Shalahudin menambahkan, penanganan ruas jalan itu semestinya dapat dilakukan lebih cepat dengan kesiapan anggaran dari pemerintah. Hanya saja, pelaksanaannya tertunda karena sebagian anggaran yang sebelumnya disediakan pemerintah digeser untuk penganggaran sejumlah kegiatan yang dianggap sangat mendesak.
”Anggarannya tidak ditarik. Lebih tepatnya digeser, karena sebelumnya ada kegiatan yang mendesak, sehingga anggarannya kembali dibahas dan disiapkan lagi,” ucapnya.
Menurut Shalahudin, dengan adanya anggaran mendahului perubahan yang disiapkan pemerintah, penanganan kerusakan lingkar selatan Sampit dapat segera dituntaskan. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan angkutan berat melintasi jalan dalam kota.
”Insya Allah perbaikan segera dalam tahun ini, karena anggarannya sudah kami siapkan dan tinggal masuk tahap penanganannya saja nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kotim Dadang H Syamsu mengatakan, pihaknya langsung mendatangi Dinas PUPR Kalteng untuk meminta kejelasan penanganan ruas tersebut. Pihaknya mendapati jawaban jalan tersebut terancam tidak dapat diperbaiki sesuai janji Pemprov Kalteng sebelumnya.
”Kami menagih anggaran Rp 10 miliar yang rencananya dikucurkan untuk perbaikan. Tapi, ternyata anggaran itu kena refocusing di Pemprov. Jadi, sejauh ini saya kira anggaran perbaikan itu sudah tidak ada kepastian lagi,” kata Dadang.
Meski demikian, Dadang menuturkan, Dinas PUPR Kalteng masih memberikan sinyal untuk mengupayakan ada anggaran penanganan, walaupun nominal anggarannya tidak sesuai harapan sebesar Rp 10 miliar seperti sebelumnya.
Dadang mengaku risih dengan kondisi jalan lingkar selatan yang tidak tertangani. Tidak sedikit ada pihak yang tidak memahami status penanganan jalan itu. Justru ada yang menyalahkan pihak kabupaten dan DPRD yang dinilai tidak peduli.