Harganya Bisa Mencapai Rp 2,5 Juta, Rawan Ditangkap secara Ilegal

Rombongan Bupati Lamandau Hendra Lesmana
PENUH TANTANGAN: Rombongan Bupati Lamandau Hendra Lesmana menikmati keindahan Sungai Belantikan dengan memancing ikan, pekan lalu.(RIA MEKAR ANGGREANY/RADAR SAMPIT)

Memancing Ikan Somah, Ikan Konsumsi Termahal di Kalimantan  

Jika ikan hias termahal Kalimantan adalah arwana, maka ikan somah layak disebut sebagai ikan konsumsi air tawar termahal. Bupati Lamandau Hendra Lesmana bersama rombongan sempat mencoba memancing ikan ini pekan lalu di Desa Petarikan.

RIA MEKAR ANGGREANY, Lamandau

Desa Petarikan terletak di Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau. Desa itu bisa ditempuh menggunakan transportasi darat dengan waktu sekitar empat jam dari Kota Nanga Bulik.

Desa Petarikan memiliki kekayaan alam yang masih asli dan indah. Hutannya masih lebat. Didukung suasana pedesaan dengan udara sejuk dan bersih yang membuat nyaman pengunjungnya. Ditambah keragaman budaya yang unik, membuat desa itu layak dikunjungi.

Keberadaan Sungai Belantikan di wilayah itu menjadi tempat favorit bagi para pengagum keindahan alam, khususnya pencinta mancing ikan. Daerah aliran sungai yang membentang membelah rimbunnya pepohonan itu menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa.

Ratusan jenis ikan hidup liar di sungai. Beberapa di antara ikan itu cukup langka dan jarang ditemukan di daerah hilir, karena beberapa ikan hanya hidup di riam berarus deras, di sela-sela batu dengan air yang jernih.

Baca Juga :  Aksi Bela Presiden Joko Widodo di Palangka Raya dan Lamandau

Bupati Lamandau Hendra Lesmana bersama rombongan akhir pekan lalu telah merasakan eksotisme tersembunyi di Bumi Bahaum Bakuba tersebut dengan menyusuri sungai Nanga Belantikan menggunakan kelotok.

Setiap kelotok hanya mampu memuat 2-3 orang. Setelah berkelotok hingga dua jam ke arah hulu sungai, sampailah pada satu tempat yang indah.

Di lokasi itu terdapat riam deras yang akrab disebut Riam Tengkalap. Riam itu berbalut rindangnya pepohonan. Menurut Kades Petarikan, Karianto, di jalur riam itulah titik terbaik memancing ikan somah (bahasa Lamandau) atau ikan mahseer (salmonnya Kalimantan).

Ikan tersebut termasuk dalam spesies tor soro (red mahseer). Ada yang menyebutnya dengan ikan kelah, ikan semah, atau ikan tebelaq. Bentuknya mirip ikan jelawat batu.

Ikan somah terkenal sebagai ikan konsumsi paling enak yang dagingnya tebal, manis, dan kaya minyak ikan seperti salmon. Harga pasaran di tingkat lokal sekitar Rp 150.000-Rp 250.000 per kilogram. Namun, jika ukurannya besar, di atas 5 kg per ekor, harganya bisa tembus Rp 500 ribu per kg atau lebih dari Rp 2,5 juta seekor.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *