”Pelni belum mengeluarkan keputusan resminya. Sejatinya kami mengikuti aturan pemerintah saja,” ujarnya.
Terkait kekhawatiran terjadinya lonjakan penumpang sebelum waktu pelarangan mudik Lebaran, dia menegaskan, pihaknya tetap akan melakukan pembatasan penumpang.
Apalagi saat ini reservasi pemesanan tiket akan secara otomatis berhenti apabila sudah sesuai jumlah penumpang yang ditentukan pemerintah, yaitu sebanyak 50 persen dari kapasitas normal. Kendati demikian, sejauh ini jumlah penumpang masih normal dan belum ada lonjakan.
Dia mengungkapkan, kebijakan larangan mudik berdampak signifikan terhadap penurunan penumpang. Terlebih semua perusahaan melarang pegawainya cuti.
”Bahkan pemerintah juga melarang ASN di lingkup pemerintah daerah mengajukan cuti dan keluar kota,” katanya.
Meski demikian, Antonius ia tidak menyebutkan berapa kerugian yang bakal dialami Pelni akibat kebijakan larangan mudik tersebut, karena ranahnya ada di pemasaran pusat. (tyo/sla/ign)