Mengenang Letda Munawir, Awak KRI Nanggala-402 yang Menikah dengan Warga Kotim
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi duka bangsa. Di antara para patriot itu, Letda Munawir paling mencuri perhatian warga Kalimantan Tengah. Banyak yang mengira dia merupakan putra asli Kalteng. Pihak keluarga di Sampit meluruskan informasi tersebut. Berikut liputannya.
YUNI PRATIWI, Sampit
Bendera merah putih setengah tiang tampak terpasang di depan rumah yang posisinya persis di pinggir jalan, terlihat wanita menggunakan gamis dengan corak bunga sedang berbincang dengan seseorang, tak lama setelah tamunya pergi, wanita yang bernama lengkap Citra Pataha Yuemi itu mempersilakan Radar Sampit masuk ke kediaman milik Lim Sukardi, orangtuanya.
Di atas ambal ungu yang hampir senada dengan jilbabnya, Citra mulai bercerita. Sesekali suaranya bergetar dan matanya sedikit berkaca-kaca saat menceritakan sosok Letda Munawir, anggota TNI AL, kakak iparnya.
Munawir yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 adalah suami dari Cica Yuemi, kakak kandung dari Citra. ”Saya ingin meluruskan bahwa yang orang Sampit adalah kakak saya,” ujar Citra.
Dia menuturkan, menurutnya, tidak sedikit yang mengira Letda Munawir berasal dari Sampit, Citra mengatakan kakak iparnya itu berasal dari Rembang Jawa Tengah.
Saat itu, jarum jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. Terlihat tiga bingkai foto keluarga kecil Letda Munawir menghiasi dinding rumah berwarna kuning, tempat Citra bercerita tentang sosok prajurit yang dikenalnya sebagai sosok pria penyayang.
Sesekali mata Citra memandangi foto Munawir bersama istri. Di foto itu, Munawir tampak gagah dengan seragam serba putihnya. Foto itu sengaja dia ambil dari ruko milik Munawir di Jalan Wolter Condrat.
Dalam ingatannya, sang kakak terakhir pulang ke Sampit setahun silam, sedangkan Munawir, karena tugas dan tanggung jawab sebagai seorang prajurit, terakhir ke Sampit tiga tahun lalu.
”Lebaran kemarin tidak bisa ke Sampit karena ada Covid-19,” ucapnya.
Selama sekitar lima tahun tinggal bersama kakaknya di Surabaya, sedikit banyak Citra mengenal sosok kakak iparnya. Seingatnya, saat dia kuliah di Surabaya, Munawir bekerja di kantor, tidak melaut.