Humoris dan Penyayang, Sering Berlibur ke Ujung Pandaran jika Pulang ke Sampit

Mengenang Letda Munawir
TINGGAL KENANGAN: Citra Pataha Yuemi, adik ipar dari Letda Munawir, anggota TNI AL yang menjadi korban tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 menunjukkan foto Letda Munawir bersama keluarga, Senin (26/4).(YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT )

Menurut Citra, kakaknya yang merupakan alumni SMAN 2 Sampit itu menyadari betul konsekuensi profesi suaminya yang merupakan seorang prajurit dan sering melakukan pelayaran hingga menyelam dengan kedalaman ratusan meter dari permukaan laut.

”Kata kakak saya kalau ada (jenazahnya, Red), ya kami makamkan. Kalau tidak ada, ya sudah berdoa saja dulu,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Di mata keluarga, Munawir merupakan orang yang baik, humoris, penyayang, dan penuh tanggung jawab, serta bisa diandalkan. Walau sebagai menantu, Munawir sudah dianggap seperti anak sendiri oleh orang tua Citra yang semua anaknya perempuan.

”Sudah seperti anak sendiri. Mamah dekat dengan kakak ipar saya itu. Kalau mamah ke Surabaya, ke mana-mana pasti kakak ipar saya itu yang antar,” ujar Citra.

Setelah dinyatakan 53 awak kapal KRI Nanggala-402 gugur, keluarga semakin syok, masih tidak menyangka dan tidak percaya. Apalagi saat dikabarkan kapal selam itu terbelah menjadi tiga bagian. Mulai dari itu, keluarga memasang bendera setengah tiang.

Baca Juga :  APES!!! Diberhentikan untuk Vaksin, Bandar Sabu malah Terjaring gara-gara Lakukan Ini

”Saat dinyatakan gugur itu kami sedih dan tidak menyangka. Kapalnya belah tiga dan mereka mungkin ada di tengah-tengah. Pastinya tak terbayang seperti apa kondisinya,” kata Citra.

Citra menyebut, kemungkinan posisi awak kapal di tengah-tengah karena dia mengaku bersama anak-istri dan keluarga lainnya termasuk anak, pernah diajak Munawir memasuki kapal selam, seperti KRI Cakra.

”Pernah diajak ke dalam kapal selam. Dia memperlihatkan pada istri dan anak-anaknya, juga keluarga kondisi tempat kerjanya, biar mereka juga tahu,” katanya.

Ketika di Sampit, kata Citra, Munawir sering mengajak anak-anaknya ke Pantai Ujung Pandaran, Taman Kota Sampit, dan Pos TNI -AL di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Munawir juga gemar mencari rajungan saat musimnya.

Saat ini, ayahnya sedang menemani Cica Yuemi di Surabaya. Dia juga tidak dapat memastikan sampai kapan ayahnya di Surabaya. ”Bapak mendampingi kakak di Surabaya. Masih belum tahu sampai kapan,” tuturnya.

Besar harapan keluarga seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 dapat segera ditemukan, apa pun kondisinya. ”Semoga cepat ketemu. Kalau sekarang kan antara hidup dan mati. Yang penting ada dan tahu. Kalau begini, kami tak tau antara hidup dan matinya. Ada gak jenazahnya? Kalau memang tidak ada, kami ikhlas,” sebutnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *