KASONGAN – Banjir tidak melulu membawa duka. Ada saja yang bersuka ria di tengah banjir. Sebagian masyarakat memanfaatkan luapan Sungai Katingan untuk mencari ikan saluang murik dengan jaring.
Saluang murik tidak asing bagi kalangan masyarakat Dayak Ngaju. Seperti yang diungkapkan Seno yang merupakan salah satu warga Kasongan. Dia dan puluhan warga menjala ikan saluang murik.
“Kami biasanya menggunakan alat tangkap ikan terutama haup, tampirai, pasat, rengge atau jala (sebutan dalam bahasa lokal). Bukan hanya dijual, bisa dikonsumsi sebagai lauk di rumah,” jelasnya.
Di bahu Jalan Tjilik Riwut kilometer dua arah Kasongan menuju Kereng Pangi, banyak warga mulai menangkap ikan saluang dan banta.
“Jaring ikan yang kami pakai biasanya pasat bahkan haup. Alat ini biasanya ditenggelamkan dalam air. Hingga lima menit dan sampai 20 menit baru dilihat. Itu dilakukan secara terus-menerus supaya bisa mendapatkan ikan yang diincar,” harapnya.
”Banjir ini memang ada berkahnya juga untuk warga. Alasannya, di saat banjir banyak ikan saluang yang kami dapat sore hari hingga malam hari. Cukuplah untuk dijual maupun dikonsumsi bagi keluarga,” bebernya.
“Kami yang gemar menjala dan mencari ikan bisa menjual ikan saluang hingga Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan ikan banta bisa dijual Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram,” sebutnya. (sos/yit)