SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab-Kotim) melalui Wakil Bupati Kotim dan unsur Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) setempat menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila tahun 2021 secara virtual dari ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim, Selasa (1/6) kemarin.
Memaknai lahirnya lambang dan dasar Negara Indonesia tersebut, Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan Pancasila merupakan pegangan hidup. Sebab menurutnya Pancasila adalah pemersatu keanekaragaman yang dimiliki Indonesia baik itu bangsa, suku, agama, adat dan istiadat.
“Alhamdulillah, meskipun digelar secara virtual namun tidak mengurangi kekhimatan dan makna Hari Lahir Pancasila,” ujar Irawati.
Dikatakannya pula, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan momen untuk mengenang, menghormati sekaligus menghargai perjuangan para perumus-perumus Pancasila.”Kepada masyarakat apabila melaksanakan apa yang menjadi dasar Pancasila untuk diri kita sendiri, tentunya tidak akan berbuat hal yang bersifat sara ataupun pemecah dari bangsa itu sendiri,” imbuhnya.
Terlihat hadir bersama wakil bupati mengikuti upacara, Ketua DPRD Kotim Irawati, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin, Dandim 1015 Sampit Letkol CZI Akhmad Safari, yang mewakili Kejari Kotim, Pj Sekda Kotim Fajrurrahman, serta jajaran Asisten dan sejumlah Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) lingkup Pemkab Kotim.
Sebagaimana diketahui upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dipusatkan di halaman gedung Pancasila di Jakarta. Bertindak sebagai Inspektur upacara adalah Presiden RI, Joko Widodo.
Sementara pembacaan Pancasila oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, sedangkan pembacaan Pembukaan UUD 1945 Ketua DPR RI, Puan Maharani.Presiden Joko Widodo dalam amanatnya mengemukakan, nilai nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam kehidupan dan menjadi nilai nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan.
Menurutnya diera globalisasi tantangan Pancasila tidak lah semakin ringan. Diantaranya yang harus diwaspadai adalah semakin meningkatnya rivalitas dan kompetisi nilai-nilai, pandangan dan ideologi transnasional.Untuk menghadapi semua itu, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila diperlukan cara-cara yang luar biasa dengan memanfaatkan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Selain itu kata presiden, Pancasila harus menjadi pondasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berke-Indonesian