Suami takut istri. Mungkin itu cocok untuk menjuluki Donwori, yang tak betah dengan istrinya, Karin. Salah sedikit, Donwori bisa menerima cakaran maut.
Donwori, 46, sudah tak betah lagi hidup dengan Karin. Wanita 35 tahun itu hobinya marah-marah dan terkenal judes dengan suami. Bahkan tak jarang Donwori menerima ujaran tak pantas dari istrinya tersebut.
Karin selalu merasa benar daripada Donwori. Bila dinasihati, yang ada malah dibantah dan tak mau mendengar suaminya. “Wes embuh. Duwe bojo galak ngunu,” sambat Donwori.
Bukan hanya pada Donwori, Karin bersikap keras. Akan tetapi kepada anak tirinya, juga begitu. Sedikit ada rasa sesal setelah menikah lagi dengan Karin.
Mendapat istri yang lebih muda ternyata bukan jaminan hidup enak baginya. Selisih usia antara Donwori dan Karin cukup banyak, 11 tahun.
Sebenarnya ia masih ingin mempertahankan pernikahan keduanya ini. Akan tetapi Donwori kasihan dengan anaknya yang masih butuh bimbingan orang tua. Tapi ketika ia menikah lagi dengan Karin, si anak malah mendapat perilaku tak menyenangkan. “Getun aku rabi maneh. Malah dapat istri kayak gini,” kata Donwori.
Mau tak mau, dengan terpaksa Donwori menceraikan Karin. Sebelumnya sempat mengajukan talak tiga, namun itu tidak membuat Karin berubah. “Lah ngancem malah saya yang diceraikan. Ya sudah, mending saya ceraikan saja,” ujarnya.
Pada akhirnya Donwori pun menceraikan istri keduanya tersebut di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. Ia merasa hubungan tersebut tidak bisa dipertahankan lagi bila diteruskan. “Lega kalau sudah kayak gini. Akhirnya bisa bebas, fokus mengurus anak saya sendiri,” pungkas Donwori. (*/opi/jpg)
