Jemaah Menanti Hasil Tes PCR

Jemaah Menanti Hasil Tes PCR
ILUSTRASI (jawa pos)

SAMPIT – Sebanyak 18 warga Jalan Sekar Arum, Sampit, masih menanti hasil pemeriksaan tes swab polymerase chain reaction (PCR).Ini dilakukan karena seorang jemaah memiliki gejala terpapar Coronavirus Disease (Covid-19).

“Kami masih menunggu kabar dari tenaga kesehatan di Kabupaten Kotim yang bertugas melakukan tes swab. Nanti dari puskesmas yang akan mengabarkan. Kita tunggu saja infonya, semoga hasilnya banyak yang negatif,” kata Legendaria Okta BN, Lurah Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sabtu (8/5).

Bacaan Lainnya

Pencegahan dini dilakukan kelurahan dengan menutup Mushola Al-Ikhlas, Jalan Sekar Arum, untuk sementara waktu sejak Kamis (6/5).

Legendaria menyampaikan, dugaan kemunculan kluster baru di Musala Al Ikhlas diketahui setelah adanya laporan warga yang mengalami keluhan ke arah Covid-19. Seorang jemaah mencurigai jemaah lain yang kondisi kurang sehat.

Usai menjalankan salat tarawih Rabu (5/5) lalu, dua jemaah saling berbincang. Seorang warga yang kondisi badan kurang sehat mengaku sering batuk batuk dan kehilangan indera penciuman.

Baca Juga :  Alumni Covid-19, Wabup Kotim Tetap Divaksin

“Seorang jemaah yang badannya kurang fit itu bercerita ke jemaah yang di sebelahnya. Setelah itu jemaah itu melaporkan ke kami,” ujar Legendaria saat dikonfirmasi Radar Sampit, Jumat (7/5).

Menindaklanjuti kecurigaan itu, dia bersama tim yang terdiri atas Bhabinkamtibmas, tenaga kesehatan dari puskesmas, dan Ketua RT setempat melakukan tracking ke lokasi tersebut.

“Mulai hari kemarin saya sudah imbau agar Musala Al Ikhlas ditutup sementara dan dilakukan penyemprotan disinfektan sampai ruangan dalam kondisi steril untuk menghindari meluasnya penyebaran Covid-19,” katanya.

Terdapat 30 warga dari dua RT dilokasi setempat yang terduga suspect Covid-19 akan dijadwalkan melaksanakan pemeriksan tes swab pada Senin depan.

“Setelah tracking pertama ada sekitar 30 orang yang didaftarkan untuk melakukan swab Kamis kemarin. Mereka semua yang memang ada kontak erat selama tujuh hari sebelumnya,” ujarnya.

Namun, jadwal pemeriksaan test swab yang dijadwalkan pukul 07.30 WIB Kamis (6/5) hanya dihadiri 18 orang. “Tidak datang semua, yang datang hanya 18 orang karena warga saya telat datang sekitar pukul 10, sehingga saya minta dari Dinkes untuk menjadwalkan pemeriksaan tes swab,”tambahnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *