PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengungkapkan keinginan pemerintah setempat, agar provinsi ini ke depan bisa menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).
Hal tersebut disampaikannya melihat keberkasilan Provinsi Papua, yang dapat dikatakan sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraaan PON XX, yang saat ini masih berlangsung.
“Provinsi Papua letaknya paling timur, geografisnya berbukit dan sulit, tapi mereka berhasil menyenggarakan PON. Artinya selama punya keinginan dan keinginan pemerintah pusat, maka tidak salah jika Kalteng berkeinginan jadi tuan rumah untuk PON ke depan,” katanya, Rabu (6/10)
Memang keinginan itu tidak bisa direalisaskan untuk PON yang akan datang atau pada tahun 2024 mendatang. Sebab untuk PON 2024, Provinsi Aceh sudah dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah penyelenggara pecan olahraga empat tahunan tersebut.
Untuk itu, Edy mengharapkan agar untuk PON pada 2028, Kalteng dapat menjadi tuan rumah penyelenggaranya. Meski diakuinya, penunjukan tuan rumah ini merupakan kebijakan pusat, namun pemerintah provinsi mengharapkan pertimbangan kewilayahan dapat menjadikan Kalteng dipercaya sebagai penyelenggar PON 2028.
“Dari Papua paling timur, kemudian ke Aceh paling barat, maka selanjutnya PON 2028 akan ke wilayah tengah. Maka dari itu, Kalteng diharapkan bisa ditunjuk pemerintah sebagai tuan rumah,” ucapnya.
Terkait kebutuhan-kebutuhan anggaran Edy memastikan hal tersebut tidak akan menjadi masalah karena pemerintah pastinya akan menyediakan anggaran, jika memang sudah ditunjuk sebagai penyelenggara.
“PON inikan kegiatan nasional, pastinya tidak mungkin dibebankan sepenuhnya untuk daerah. Pastinya akan banyak anggaran pemerintah pusat yang masuk, terutama untuk pembangunan tempat kegiatan pertandingan,” imbuhnya.
Ditambahkannya, jika Kalteng mendapat kepercayaan sebagau tuan rumah, maka akan banyak aspek manfaat yang didapat. Tentunya dengan pelaksanaan PON di Kalteng, akan membuat stadion pertandingan ditingkatkan, vanue berbagai cabang olahraga akan dibangun terpusat, dan yang pasti hal tersebut juga berdampak terhadap pembinaan atlet.
