PALANGKA RAYA- Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei menggelar kerjasama terkait rehabilitasi pengguna narkoba. Langkah itu guna memastikan rehabilitasi pecandu narkotika lebih optimal dan semakin ditingkatkan, sehingga angka peredaran barang haram itu semakin berkurang.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalteng Brigjen Pol Roy H Siahaan mengatakan, semakin meningginya angka pengguna narkoba, sehingga harus memiliki satu wadah yang benar-benar bisa dijadikan tempat rehabilitasi. Sehingga korban narkotika bisa direhab dan kembali sembuh dari zat adiktif tersebut.
“Maka itu kita lakukan MoU dengan RS Jiwa Kalawa Atei. Ini agar kita semakin massif dalam penanganan penyalahgunaan narkotika,” ujarnya, Jumat (1/10) di Kantor BNNP Kalteng.
Ia melanjutkan, pihaknya ke depan juga ingin mengubah image kampung Pontun di Palangka Raya, dari sebelumnya disebut-sebut kampung narkoba. Ia pun berharap semua pihak dan pemerintah untuk bisa menata dan melakukan langkah strategis dalam melibatkan semua pihak, sehingga agar wilayah itu menjadi tempat nyaman dan sehat bagi masyarakat.
“Sehat serta bebas dari narkoba. Maka itu akan terus dilakukan upaya itu dan nantinya akan ditempatkan keamanan di sana, sehingga pintu masuk bisa dijaga. Jadi tidak semua dipidanakan, termasuk pecandu maupun korban, harus semua direhabilitasi, “ tegas Roy Siahaan.
Sementara itu, Plt Direktur Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei, dr. Riza Syahputra mengatakan pihaknya selama ini sudah membuka rehabilitasi dan siap mendukung BNN provinsi dalam hal ini pelaksanan rehabilitasi. “Tenaga medis sudah ada, 10 bet dan sudah memiliki ruangan. Untuk satu orang tiga bulan direhabilitasi,” sebutnya.
Pihaknya pun menyambut baik dalam menangani korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, baik dalam sedang proses hukum, maupun yang sudah memiliki ketetapan hukum. ” Kerjasama ini bisa terus dijaga dan dijalani dengan baik, “ tandasnya. (daq/gus)