Kasus Keracunan Massal, Polisi Periksa Orang Ini

keracunan
MASIH DISELIDIKI: Sejumlah santri yang diduga keracunan makanan harus mendapat perawatan.

SAMPIT – Aparat Polsek Ketapang masih menyelidiki penyebab keracunan makanan secara massal yang menimpa puluhan santri Pondok Pesantren Nurul Jannah, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (17/7) lalu. Polisi memeriksa wali santri, Abdul yang mengantarkan makanan yang diduga menyebabkan santri keracunan.

”Kasus ini masih kami periksa. Kami juga telah mengamankan makanan yang diduga menyebabkan santri keracunan untuk dikirim ke laboratorium,” kata Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri, Minggu (18/7).

Bacaan Lainnya

Dari hasil pemeriksaan polisi, Abdul mengaku terkejut dan tak percaya para santri bisa keracunan yang diduga dari makanan yang diantarnya, yakni soto. Dia yakin makanan tersebut masih layak konsumsi, karena sebelumnya juga dihidangkan dalam acara tahlilan.

”Anehnya, anak saya yang ada di ponpes tidak mengalami keracunan. Termasuk para pengurus ponpes. Makanan yang saya berikan ini, makanan sisa acara tahlilan,” ujar Abdul kepada penyidik Polsek Ketapang.

Baca Juga :  Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa, Terdakwa Kue Ipau Divonis Setahun Penjara

Informasinya, Abdul merupakan salah seorang wali santri yang paling banyak menyumbangkan makanan kepada anak santri. Dia menuturkan, kejadian itu baru diketahuinya saat salah seorang pengasuh ponpes datang ke rumahnya.

Mendengar kabar itu, Abdul terkejut dan setengah tak percaya. Dia juga mendapatkan surat panggilan dari polisi. Abdul langsung bergegas mengganti pakaiannya dan langsung menuju ke Mapolsek Ketapang untuk memberikan keterangan.

Menurut Abdul, makanan tersebut diantarnya pada Jumat (16/7), sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu para santri sudah tidur, sehingga makanan tersebut tak langsung dikonsumsi dan disimpan untuk disantap esok harinya.

”Saya sudah sering memberikan makanan kepada anak santri. Saya sangat senang bisa menyumbangkan makanan, mengingat anak perempuan saya juga salah seorang santriwati di ponpes tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, hidangan soto yang disantap bersama-sama oleh puluhan santri Pondok Pesantren Nurul Janah Jalan Tiung, Kelurahan Sawahan, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berujung petaka. Sebagian besar santri mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi masakan itu.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *