KEJAMNYA!!! Korban Sudah Berdarah-darah, Ditikam Lagi sampai Mati

Pedagang Desa Basirih Dibunuh karena Tolak Memberi Uang Puluhan Juta

kasus pembunuhan
DIRINGKUS: Wakapolres Kotim Kompol Aziz Septiadi menginterogasi pelaku pembunuhan di Desa Basirih Hulu, Kotim, Senin (12/7). (FOTO: FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Aparat Polres Kotim bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan terhadap Darmanto (56), pedagang di Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotim, Minggu (11/7) lalu. Pelaku pencabut nyawa Darmanto, Andreas Meno Alona alias Andri (30), diringkus di kediamannya yang tak jauh dari rumah korban.

”Pelaku kami amankan tiga jam setelah melakukan pembunuhan terhadap korbannya,” kata Wakapolres Kotim Kompol Aziz Septiadi di Mapolres Kotim, Senin (12/7) sore.

Bacaan Lainnya

Dia menuturkan, pihaknya masih mendalami motif pelaku hingga tega menghabisi nyawa korban. Meski demikian, lanjutnya, pembunuhan itu terjadi saat pelaku berniat meminta uang pada korban.

”Dari keterangan pelaku, dia ingin meminta uang dengan korban sebesar Rp 60 juta. Namun, saat itu permintaannya ditolak, hingga akhirnya pelaku menghabisi nyawa korban” ujarnya.

Baca Juga :  Empat Calon Berebut Jabatan Inspektur Kotim

Sebelum pembunuhan terjadi, kata Aziz, pelaku mendatangi rumah korban sekitar pukul 05.30 WIB untuk meminta uang. Saat itu dia membawa sebilah senjata tajam yang disimpan di balik bajunya.

Di rumah Darmanto, pelaku langsung meminta uang pada korban sebesar Rp 60 juta. ”Saat menolak itulah keduanya kemudian cekcok hingga berujung perkelahian. Karena korban melawan, pelaku mengeluarkan senjata tajam dari balik pakaiannya,” ujar Aziz.

Perkelahian keduanya sempat sengit. Pelaku melayangkan senjata tajam ke arah kepala korban. Korban yang saat itu sudah berdarah-darah, perkelahian keduanya masih berlanjut.

Akan tetapi, korban akhirnya terjatuh. Saat itulah pelaku kembali menyerangnya dengan senjata tajam. Melihat korbannya tak berdaya, pelaku langsung mencoba kabur. Namun, ternyata korban masih sempat menarik kakinya dan mengejar pelaku yang sudah berada di belakang rumahnya.

Melihat korbannya masih bisa berdiri, pelaku kembali melayangkan senjata tajamnya di atas pinggang korban hingga akhirnya Darmanto tewas bersimbah darah.

”Pelaku dan korban ini tidak memiliki hubungan apa pun. Pelaku mengenal korban kurang lebih dua bulan. Untuk motifnya masih kami dalami,” ujar Aziz.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *