Kelompok Tani Ini Buka Jalan Pakai Anggaran Swadaya

kelompok
BUKA JALAN: Alat berat saat finishing ruas jalan sarana kelompok tani Meniti Fajar di KM 24 Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, Jumat (15/10). (SULISTYO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Kelompok Tani Meniti Fajar membuka akses jalan pertanian menuju Desa Rangda, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kelompok tani menembuskan jalan sepanjang 8,4 kilometer melalui anggaran swadaya kelompok dari panjang total jalan yang mencapai 17 kilometer.

Bacaan Lainnya

Ketua Kelompok Tani Meniti Fajar Sarwani menyampaikan, dengan dibukanya jalan sarana kelompok tani hingga ke Desa Rangda, masyarakat memiliki dua alternatif jalan, yaitu melalui Selangkun dan melalui jalur Natai Bulin.

”Silahkan pilih, mau melalui jalan Natai Bulin atau Selangkun, keduanya sekarang sudah terbuka,” ujarnya, Jumat (15/10).

Sebelum terbukanya jalan sarana kelompok tani tersebut, masyarakat Desa Rangda yang ingin bepergian ke Pangkalan Bun harus memutar melalui jalan perusahaan dan tembus ke Jalan Ahmad Yani sejauh 140 kilometer. Saat ini dari Desa Rangda ke  Pangkalan Bun lewat kilometer 24 Jalan Ahmad Shaleh ruas Kotawaringin Lama menuju Pangkalan Bun masyarakat hanya menempuh 40 kilometer hingga sampai titik nol di Bundaran Tudung saji, Kelurahan Baru.

Baca Juga :  Jalur Kasongan – Kereng Pangi Masih Rawan Dilintasi, Begini Kondisinya Sekarang

Ia berharap, pembukaan jalan didanai anggota Kelompok Tani Meniti Fajar, Cahaya Fajar, dan Anugerah Fajar. Diharapkan jalan ini dapat meningkatkan pergerakan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Camat Arut Selatan M Ramlan mengatakan, dengan tembusnya jalan dari Dusun Tonam, Desa Rangda ke Km.24 Jalan Ahmad Saleh, diharapkan dapat memperlancar arus transportasi orang maupun barang baik dari Kota Pangkalan Bun maupun Desa Rangda.

Jalan tersebut akan diserahkan oleh Desa Rangda dan Kelurahan Raja Seberang kepada pemerintah daerah, sehingga menjadi jalan kabupaten. Dengan demikian maka peningkatan jalan akan lebih cepat fungsional dengan menggunakan APBD.

”Jalan ini untuk memperlancar pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan rakyat untuk dipasarkan,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *