PANGKALAN BUN – Perkembangan kondisi kesehatan bayi kembar siam Muhammad Abdullah dan Muhammad Ibrahim yang menjalani operasi pemisahan badan makin membaik. Kini mereka berdua telah keluar dari ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma (RSCM) Jakarta dan menjalani perawatan di ruang biasa.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fahruddin mengatakan bahwa pihak RSCM Jakarta terus memberikan informasi terbaru dua bayi kembar siam asal Kobar yang menjalani operasi pemisahan dada dan hati. Setelah menjalani operasi pada selasa (14/9) bayi kembar terus menunjukan perkembangan yang baik.
“Setelah menjalani operasi, bayi kembar langsung dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) karena ruangan itu untuk perawatan khusus buat anak. Perkembanganya sangat baik, pasca operasi juga tidak ada gangguan apapun,” jelasnya.
Setelah satu minggu lebih di ruang PICU dengan pengawasan selama 24 jam, bayi kembar menunjukan semangat yang luar biasa. Proses penyembuhan jauh lebih cepat dari prediksi tim dokter. “Tiga hari lalu sudah keluar dari ruang PICU dan sekarang dirawat di ruang biasa. Tentu hal ini juga membuat banyak orang lega,” ujarnya.
Meski demikian, pada saat menjalani perawatan di ruang biasa, kedua bayi tersebut terus diawasi perkembanganya. “Meski si kembar ini sudah di ruang biasa, tetap dimonitor oleh seluruh tim bedah bayi kembar siam,” ujarnya.
Fahrudin menyebut bahwa luka bekas sayatan hati dan dada bayi itu yang terus menjadi fokus utama. Supaya ke depan tidak ada operasi lanjutan lagi untuk si bayi kembar siam. “Kalaupun ada operasi ini paling bedah plastik, supaya hasil operasi lebih sempurna dan tidak menimbulkan bekas besar,” bebernya. (rin/sla)