PANGKALAN BUN – Setelah sempat mereda, sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali terpapar Covid-19. Informasi yang berhasil dihimpun, 14 pegawai di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Kotawaringin Barat terkonfirmasi positif Covid-19, Disdukcapil Kobar empat orang, dan Sekretariat Daerah Kobar terdapat tiga orang.
Meningkatnya kluster perkantoran tersebut disikapi pemkab dengan meminta BPBD Kotawaringin Barat mengerahkan water suplainya untuk melakukan penyemprotan disinfektan, Jumat (25/6). Agar kluster perkantoran tidak semakin meluas, Badan Kepegawaian dan Pelatihan Kobar mengeluarkan instruksi resmi agar dinas terkait segera menerapkan pembatasan penerapan bekerja dalam komposisi work from home (WFH) sebesar 75 persen, dan work from office sebesar 25 persen.
Kepala Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat Tengku Alisyahbana mengatakan, saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 di perkantoran. “Informasi yang kita terima ada beberapa SOPD yang pegawainya terpapar Covid-19, termasuk di disdukcapil, pemberdayaan perempuan,” ujarnya.
Bahkan informasi yang baru diterima, di Sekretariat Daerah Pemkab Kobar ada tiga orang pegawainya yang juga terpapar Covid-19. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Ia juga mengenaskan, bahwa tidak menutup kemungkinan bila kasus Covid-19 di perkantoran meningkat maka WFH akan segera diterapkan, agar Covid-19 tidak semakin meningkat. “Bukan hanya di perkantoran tetapi saat ini setiap hari terjadi peningkatan kasus yang signifikan, bahkan seluruh wilayah di Kobar hampir berada di zona merah,” ungkapnya.
Pihaknya sudah menyiapkan skenario bila kasus semakin meningkat, maka pihaknya akan segera mengaktifkan rumah sakit perluasan, namun saat ini terkendala dengan tenaga kesehatannya. Berdasarkan data penyebaran Covid-19 di Kobar, Kamis 24 Juni 2021 kasus aktif di Kobar yang mendapat perawatan di isolasi RSSI sebanyak 431 kasus setelah ada penambahan sebanyak 26 orang, sementara untuk jumlah akumulatif dari awal pandemi berjumlah 4098 kasus. Kendati demikian, dibarengi dengan angka kesembuhan dengan total akumulatif sejakk awal pandemi berjumlah 3587 kesembuhan, sementara untuk jumlah terkonfirmasi positif yang meninggal juga mengalami penambahan dan saat ini jumlahnya sebanyak 80 orang. (tyo/yit)