Koperasi Harus Berkembang Mandiri

Koperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur
PIDATO:Bupatil Kotim Halikinnor ketika sambutan membuka rakor koperasi Kotim 2021, dengan tema pemberdayaan koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat, Senin (21/6). (yuni/radarsampit)

SAMPIT-Koperasi yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) didorong untuk bisa berkembang secara mandiri. Sehingga tidak hanya menjalin kemitraan dengan perusahaan. Hal ini mengingat daerah ini memiliki potensi sumber daya yang bisa terus digali sebagai ladang usaha.

“Jangan hanya bermitra dengan perusahaan sawit. Tetap saja itu berjalan tapi saya harap koperasi bisa kembangkan usaha sendiri. Bisa gunakan lahan tidak produktif jadi lahan  produktif,” ujar Bupati Kotim Halikinnor saat sambutan di kegiatan rapat koordinasi koperasi Kotim tahun 2021. Tema kegiatan tersebut, pemberdayaan koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat di Kotim, di Gedung Serbaguna Sampit, Senin (21/6).

Bacaan Lainnya

Diakuinya kelemahan saat ini adalah di pemodalan. Sehingga pada kegiatan tersebut juga dihadirkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUKM) Jakarta. Sekaligus juga sebagai narasumber yang bisa meminjamkan pemodalan untuk satu koperasi sampai dengan Rp 200 Miliar. Bertindak sebagai narasumber juga pihak sari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng).

Baca Juga :  Terdesak Ekonomi, Nelayan Nekat Jual Sabu

Dengan modal itu saya harap koperasi bisa mengembangkan usahanya, jangan hanya monoton di satu usaha. Banyak peluang usaha yang ada di Kotim. Sumber Daya Alam (SDA) juga banyak,  coba digali lagi,” imbuh Halikin.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kotim Kartini Purba mengatakan,  dari 300 koperasi  yang terdaftar di Kotim, hanya 150 koperasi yang aktif, namun menurutnya bukan sepenuhnya tidak aktif karena ada sejumlah koperasi yang baru merintis.  “Kendalanya dipenjajakan usaha sehingga kelihatannya tidak aktif,” sebutnya.

Ditambahkannya, koperasi kebanyakan bergerak bidang perkebunan yang bermitra dengan Perusahaan Besar Swasta (PBS). Sehingga pihaknya mendorong agar koperasi yang bermitra hanya menjadikan kemitraan itu sebagai sampingan saja.

“Kalau kemitraan hanya sebagai sampingan saya yakin koperasi akan mensejahterakan masyarakat di desa, hal ini akan kita dorongan kedepannya,” tandas Kartina.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *