Kotim Zona Hijau, Masyarakat Jangan Senang Dulu

vaksin
TINJAU VAKSINASI: Bupati Kotim Halikinnor didampingi Sekda Kotim Fajrurrahman dan Kades Mekar Jaya Seto Hadi meninjau vaksinasi massal di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Parenggean, Sabtu (30/10). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai kemarin sudah berstatus zona hijau. data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kotim per 30 Oktober 2021, nihil pasien aktif Covid-19.

“Sabtu (30/10) hingga Minggu (31/10), Kotim tidak ada kasus Covid-19, baik yang dirawat di RSUD dr Murjani maupun yang isolasi mandiri,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi, Minggu (31/10).

Bacaan Lainnya

Umar bersyukur sejak adanya pandemi Covid-19 yang terkonfirmasi di Kotim sejak 16 Maret 2020 sampai 31 Oktober (594 hari), tidak ada satupun warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Meskipun zona hijau, Umar mengingatkan agar masyarakat jangan merasa sudah bebas dari Covid-19, kewaspadaan terhadap keberadaan virus korona ini perlu tetap ada.

“Kita tetap harus waspada, jangan karena sudah zona sudah hijau masyarakat menjadi abai,” ungkapnya.

Meski nihil kasus aktif, bukan berarti pandemi Covid-19 berakhir. Masyarakat tetap harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari dan berlaku hidup sehat dengan menjaga kesehatan mulai dari pola makan serta olahraga, hal ini guna mencegah berbagai penyakit tidak hanya virus korona.

Baca Juga :  Colok Hidung 30 Warga, Satu Orang Positif Korona

“Prokes jangan sampai kendor, saya minta masyarakat tetap dispilin menerapkan prokes dalam kehidupan sehari-hari, tetap memakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan hindari kerumunan,” tandasnya.

Penurunan kasus Covid-19 di Kotim karena disiplinnya masyarakat dalam penerapan prokes dan tingginya kesadaran masyarakat untuk divaksin. Bahkan pemerintah masif melakukan vaksinasi guna membentuk herd immunity di wilayah ini.

Bupati Kotim bahkan menargetkan pertengahan Desember ini capaian vaksinasi di Kotim mencapai 50 persen. Bahkan dirinya telah meminta provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menambah pasokan vaksin di wilayah ini guna percepatan pelaksanaan vaksinasi.

“Saya sudah surati provinsi untuk menambah vaksin di Kotim. Karena kalau vaksinnya terbatas bagaimana kita bisa melakukan percepatan vaksinasi, sementara masyarakat antusias untuk vaksin,” katanya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *